BJ Habibie Bicara Lepasnya Timor Timur dari Indonesia
Indonesia, kata Habibie, tidak akan membiarkan bangsa lain dijajah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timor Timur (kini Timur Lester) tidak pernah diproklamirkan sebagai bagian dari Indonesia.
Demikian kata Presiden ke-3 RI, Baharudin Jusuf Habibie. Ia menyebut Timor Timur sebagai negara bebas, sama seperti Brunei Darusalam dan Singapura.
Hal itu dikatakan Habibie dalam pemaparannya di acara "Supermentor 6: Leader," di XXI Ballroom, Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Minggu, (17/5/2015).
Di acara tersebut, juga hadir mantan Perdana Menteri Timur Leste yang pernah menjadi buronan Indonesia, Xanana Gusmao.
"Di sini ada bapak (Xanana) Gusmao, saya tahu beliau sejarahnya bagaimana," kata Habibie.
Selain Xanana di acara itu juga hadir Wakil Presiden RI ke-6 sekaligus mantan Panglima TNI Try Sutrisno.
Xanana para tahun 1992 pernah ditangkap oleh TNI, saat itu pemimpin tertinggi TNI adalah Try Sutrinso dan sempat menemui Xanana yang masih memimpin perjuangan untuk membebaskan Timor-Timur dari Indonesia.
Timor Timur menjadi provinsi ke-27 Indonesia hingga Pada 1999 lalu saat Habibie masih menjadi Presiden, rakyat Timor Timur menentukan nasibnya sendiri untuk lepas dari pangkuan ibu pertiwi.
Dalam kesempatan itu Habibie bilang tidak ada satu bangsa pun yang berhak menjajah bangsa lain.
Indonesia, kata Habibie, tidak akan membiarkan bangsa lain dijajah.
Setelah melalui penentuan pendapat, pada 19 Oktober 1999, Timor-Timur pun dinyatakan lepas dari Indonesia.
Di depan para peserta Habibie juga mengakui hingga detik ini ia sama sekali belum menginjakan kakinya di tanah Timor-Timur itu pascamerdeka.
Ia beralasan masih banyak pihak yang belum bisa mengerti kebijakannya untuk Timor-Timur saat ia masih menjadi Presiden.
"Belum waktunya, yang penting anda ada bersama kita, anda adalah saudara kita, kita sama-sama membangun negeri ini," tandasnya.