WHA ke-68 Digelar, Indonesia Ikut Serta Bersama 194 Menkes Sedunia
Dipimpin Menteri Kesehatan Prof. Nila F Moeloek, Indonesia ikut serta dalam World Health Assembly (WHA) ke-68 di Geneva, Swiss, 18-28 Mei 2015
TRIBUNNEWS.COM – Pertemuan tahunan negara-negara anggota World Health Organization (WHO) tahun 2015 atau yang lebih dikenal dengan World Health Assembly (WHA) ke-68 diadakan di gedung Palais des Nations (PBB) Geneva, Swiss.
Acara tersebut berlangsung 18-28 Mei 2015 dengan tema Building Resilience Health System, serta dihadiri 194 Menteri Kesehatan negara anggota WHO. Berbagai sidang pleno dan komisi pun akan diselenggarakan dalam acara tersebut.
Di samping berbagai isu kesehatan yang menjadi perhatian, Indonesia sendiri fokus pada tiga isu utama pada sidang pleno, yakni polio, Anti Microbial Resistance (AMR), dan Pandemic Influenza Preparedness (PIP).
Sementara pada sidang komisi, Indonesia fokus membahas Penyakit Tidak Menular (PTM); penyakit menular; gizi serta kesehatan ibu dan anak (promoting health through the life course); sistem kesehatan; kesiapsiagaan, surveillance dan respon terhadap penyakit.
Pada pertemuan tersebut, Indonesia dipimpin Menteri Kesehatan Prof. Dr. Nila F Moeloek, Sp.M (K) beserta anggota dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan PT. Biofarma.
Sebelumnya pada Minggu (17/5), Menkes Prof. Nila F. Moeloek, Sp.M (K) dan Delegasi RI (DELRI) telah bertolak ke Geneva, Swiss guna menghadiri acara tersebut.
Selain menghadiri sidang pleno, Menteri Kesehatan juga melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan Menteri Kesehatan dari 6 negara, yaitu Belanda, Swiss, Norwegia, Finlandia, Kuba dan Selandia Baru. Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa kemungkinan kerjasama antar negara.
Sementara pada kesempatan berbeda, Menteri Kesehatan juga melakukan pertemuan bersama petinggi organisasi internasional, di antaranya dengan Direktur Jenderal WHO Margareth Chan; WHO SEAR (South-East Asia Region); Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI); Global Fund (GF), UNAIDS, dan Partnership for Maternal and Child Health (PMCH).
Di samping itu, Menteri Kesehatan juga menghadiri pertemuan bersama Non Align Movement (NAM) dan Foreign Policy and Global Health (FPGH).
Sebelum sidang tahunan WHA ke-68 yang dibuka secara resmi 18 Mei 2015, sebelas negara anggota WHO SEAR seperti Bangladesh, Bhutan, PDR Korea, India, Indonesia, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste juga telah mengadakan pertemuan di kantor Palais des Nations (PDN), Geneva pada Minggu (17/5/2015) sore.
Pertemuan bertajuk SEAR Informal Briefing yang dipimpin Regional Director Dr. Poonam Khetrapal Singh tersebut, membahas isu-isu yang akan diangkat pada sidang World Health Assembly (WHA) ke-68.
Isu-isu seperti penyakit menular, penyakit tidak menular, dan masalah kesiapan menghadapi penyakit seperti ebola, dibahas dalam briefing. Topik lain yang juga dibahas adalah tentang The Non State Actors.
Meski keberadaan mereka telah lama, tapi The Non State Actors tersebut baru menjadi isu aktual dalam pertemuan WHA ke-68.
The Non State Actor merupakan negara yang bukan anggota WHO, tapi memiliki kontribusi dalam kesehatan. Ada 4 kategori yang termasuk dalam The Non State Actor, yakni LSM, sektor swasta, filantropis (lembaga amal), dan akademik.
Bagi Indonesia, tema tentang rencana penerapan polio injection menjadi perhatian khusus selama acara digelar. Di negara maju, penerapan vaksin polio injeksi (IPV) sudah dilakukan, tapi Indonesia bermaksud menunda penerapan penggunaan IPV karena alasan geografis yang perlu persiapan matang.
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Dr. M. Subuh, berharap pembahasan polio di sidang WHA mendapat dukungan dari negara-negara anggota SEAR lainnya.
Pertemuan informal briefing regional WHO sendiri dilakukan selama penyelenggaraan WHA ke-68. WHO kini beranggotakan 194 negara yang dibagi menjadi 6 regional sesuai wilayah benua, seperti WHO SEAR (South East Asia Region), WHO EMRO (Eastern Mediteranian Region), WHO WPRO (Western Pacific Region), WHO AFRO (African Region), WHO EURO (European Region), serta WHO AMRO (America Region).
Informasi dan berita kesehatan lainnya dapat dilihat di laman www.depkes.go.id dan www.sehatnegeriku.com (advertorial)