Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengungsi Rohingya Bisa Belajar Kitab Kuning Bareng Santi Pesantren Cipasung

"Meski tidak bawa kitab kuning tapi mereka bisa menjadi pendengar setia (belajar)," ujar pimpinan Pondok Pesantren Cipasung, KH Acep Adang Ruhiyat.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pengungsi Rohingya Bisa Belajar Kitab Kuning Bareng Santi Pesantren Cipasung
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
Pimpinan Pondok Pesantren Cipasung KH Acep Adang Ruhiyat di DPP PKB, Jakarta, Minggu (24/5/2015). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, berharap para pengungsi Rohingya dari Myanmar yang nanti ditampung dapat membaru dengan para santri dan belajar kitab kuning.

"Meski tidak bawa kitab kuning tapi mereka bisa menjadi pendengar setia (belajar)," ujar pimpinan Pondok Pesantren Cipasung, KH Acep Adang Ruhiyat kepada Tribunnews.com di DPP PKB, Jakarta, Minggu (24/05/2015).

Pengungsi Rohingya yang mayoritas beragama Muslim, diharapkan Acep dapat sekaligus memperdalam ajaran agama Islam di Pondok Pesantren Cipasung.

"Mudah-mudahan mereka (pengungsi Rohingya) bisa melebur dengan santri di pesantren kami, mungkin bisa salat berjamaah bersama kami semua," ujar putra dari pendiri Ponpes Cipasung, almarhum KH Ilyas Ruhiat ini.

Ponpes Cipasung berencana menampung sekitar 50 sampai 100 pengungsi Rohingya. Rencananya mereka akan berada di ponpes tersebut hingga satu tahun.

Untuk daerah Tasikmalaya sendiri Acep berencana mengajak ponpes di sekitar daerah tersebut untuk menampung sekitar 500 pengungsi Rohingya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas