Menkes Sampaikan Titik Berat Pembangunan Kesehatan Indonesia Pada Sidang WHA ke-68
"Saat ini Jaminan Kesehatan Nasional telah melayani 143 juta orang guna mencapai universal health coverage tahun 2019," kata Menkes Nila F Moeloek.
TRIBUNNEWS.COM - Sidang WHA ke-68 telah dibuka pada tanggal 18 Mei 2015, sidang tersebut akan berlangsung hingga tanggal 26 Mei 2015. Tema utama Sidang WHA tahun ini adalah “building resilient health system”, khususnya terkait dengan kasus wabah Ebola di kawasan Afrika Barat yang telah menjadi isu kesehatan darurat dan memerlukan perhatian global.
Terkait tema tersebut, para Menkes negara-negara anggota WHO menyampaikan upaya-upaya yang dilakukan oleh masing-masing negaranya untuk memperkuat sistem kesehatannya.
Indonesia pada sidang ini menekankan pada pentingnya pelayanan kesehatan primer dan jaminan kesehatan guna mewujudkan sistem kesehatan yang tangguh dan kuat. "Saat ini Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah melayani 143 juta orang guna mencapai universal health coverage tahun 2019," kata Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek saat memberikan pernyataan pada sesi Pleno Sidang World Health Assembly (WHA) ke-68 pada tanggal 19 Mei 2015 di Kantor PBB Jenewa, Swiss.
Menurut Menkes, sinergi antara pilar ekonomi, sosial dan lingkungan merupakan aspek penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang menjadi prioritas nasional Indonesia. Dengan adanya sistem kesehatan yang tangguh dan mudah beradaptasi, tantangan dari aspek kesehatan dan di luar aspek kesehatan dapat ditangani.
Tantangan-tantangan seperti kematian ibu, stunting (tubuh pendek), lingkungan kesehatan, dan tenaga kesehatan serta faktor-faktor economic dan social determinants diharapkan dapat teratasi.
Menkes menjelaskan untuk mencapai Indonesia Sehat pada 2019, saat ini sedang dilakukan transformasi dan reformasi pelayanan kesehatan primer. Selain itu penguatan sistem kesehatan melalui sistem rujukan yang efektif, layanan kesehatan yang kuat di rumah sakit dan penelitian visioner untuk ilmu kedokteran guna mewujudkan pelayanan kesehatan yang adil dan inklusif bagi semua masyarakat..
Menkes menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus mengimplementasikan International Health Regulation sebagai panduan utama bagi seluruh anggota PBB dalam meningkatkan kapasitas nasionalnya menghadapi berbagai ancaman kesehatan global.
Di samping itu, Menkes juga menekankan beberapa isu lain, yaitu: pentingnya masyarakat internasional untuk terus memberikan dukungan terhadap kampanye global untuk eradikasi polio dengan mempertimbangkan kondisi nasional masing-masing negara serta mendorong implementasi penuh Pandemic Influenza Preparedness Framework yang merupakan salah satu capaian terbesar masyarakat internasional pasca keberhasilan penanganan kasus avian influenza (flu burung).
Berita dan Info kesehatan lainnya dapat disimak di laman www.depkes.go.id dan www.sehatnegeriku.com (advertorial)