Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indrawati Sukadis: Bendahara Umum adalah Amanah dan Tantangan

Indrawati Sukadis menduduki posisi terbilang sangat strategis dalam sebuah parpol yakni Bendahara Umum periode 2015-2020.

Penulis: Johnson Simanjuntak
zoom-in Indrawati Sukadis: Bendahara Umum adalah Amanah dan Tantangan
ist
Indrawati Sukadis 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat periode 2009-2014 daerah pemilihan Jambi Indrawati Sukadis masih memperoleh kepercayaan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di jajaran kepengurusannya.

Indrawati Sukadis menduduki posisi terbilang sangat strategis dalam sebuah parpol yakni Bendahara Umum periode 2015-2020.

Kepada media dalam jumpa pers, di Gedung Stanford Activities Hall, Kompleks Raffles Hill, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (30/5) kemarin, SBY pun secara terbuka menginginkan dan menaruh kepercayaan penuh kepada Indrawati Sukadis.

Perempuan yang berprofesi sebagai dokter kelahiran, Jakarta 25 November ini pun memperoleh amanah partai cukup berat. Partai berlambang bintang segitiga itu tak ingin keuangan partai memperoleh masalah hukum seperti periode sebelumnya.

Di bawah Bendum PD sebelumnya, seperti diketahui publik, M Nazaruddin berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terseret kasus suap pembangunan wisma atlet Hambalang, Jawa Barat.

“Banyak pengalaman pahit terutama Demokrat dan ini harus bisa menjadi pelajaran agar terhindar dari penyimpangan yang berujung pada kasus korupsi, “ ujar SBY.

Indrawati Sukadis dalam mengawaki keuangan Partai Demokrat akan dibantu oleh tujuh orang yakni Agung Budi Santoso, Siswanto, Sesdawati, Edwin Tanjung, Fariani Sugiharto, Hanan Soeharto, I Putu Sudiartana.

BERITA REKOMENDASI

"Mereka yang akan mengurusi dan mencari pembiayaan yang sah dan legal agar tidak ada penyimpangan apa pun," ujar SBY.

Sesuai arahan Presiden Indonesia keenam Sabtu (30/5) kemarin, Indrawati Sukadis mengakui selain Bendum merupakan jabatan rawan, juga PD membutuhkan dana agar bisa menjalankan fungsinya sebagai kendaraan politik.

Namun, dalam upaya memperoleh dana tersebut juga hendaknya jangan sampai menggunakan cara-cara yang salah.

“Partai perlu sumber pendanaan tapi sumbernya harus sah dan diidapatkan secara legal tidak ada penyimpangan,” katanya.

"Parpol punya banyak pengalaman pahit, tapi sesuai arahan Pak Ketum, kami ingatkan agar Bendum lakukan tugas dengan baik dan lurus tapi penuh initiatif tidak ada pelanggaran," ujarnya.


Indrawati menyatakan siap menjalankan kepercayaan dan amanah yang diberikan Ketum PD. Dia mengakui posisinya yang diembannya sangat berat mengingat kasus masa lalu.

Namun sebagai pusat partai politik, yang memerlukan sumber pendanaan demi jalannya roda organisasi, Indrawati menyatakan akan menganggap amanah tersebut juga sebagai sebuah tantangan.

“Inilah tantangan seorang bendahara yang harus sigap mendapatkan dana Parpol dari sumber yang sah dan legal. Kami tak ingin mengulang lagi masa sebelumnya. Periode PD sebelumnya harus menjadi pelajaran berharga agar terhindar dari penyimpangan yang berujung kasus korupsi, “ ujar anggota komisi IX DPR RI dan wakil Ketua BURT DPR periode 2009-2014 itu.

Bersama tujuh pengurus Bendahara lainnya di partai, Indrawati juga menyatakan akan bahu-membahu menjalankan orda organisasi partai hingga lima tahun ke depan.

“Masalah keuangan memang di partai menjadi sorotan publik. Tapi percayalah bersama pengurus lainnya, kami akan menjalankan partai dengan sumber keuangan yang lebih baik lagi dari periode sebelumnya akuntabel, “ ujar dokter yang menjadi Ketua Transplantasi Ginjal RS. PGI Cikini, Jakarta sejak tahun 1985 hingga sekarang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas