WNI dari Korsel Diimbau Hati-hati Terhadap MERS
Namun menurutnya, masyarakat tetap harus waspada dan terus mengantisipasi agar tidak terjangkit virus tersebut.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum ada laporan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terkena virus virus Middle East respiratory syndrome (MERS) kata Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek.
Namun menurutnya, masyarakat tetap harus waspada dan terus mengantisipasi agar tidak terjangkit virus tersebut.
Kepada wartawan saat ditemui usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bidang kesehatan, Palang Merah Indonesia (PMI), di hotel Milenium, Jakarta Pusat, Rabu (10/6/2015), Nila menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatannya.
"Selalu cuci tangan, kalau kesehatan menurun, segera periksa ke dokter. Kalau ada yang terjangkit MERS, tidak usah didekati, tidak usah ditemui," katanya.
Adalah orang-orang berusia lanjut yang lebih rawan terkena penyakit tersebut. Di Korea Selatan pun sebagian yang meninggal karena MERS adalah orang-orang berusia lanjut, yang data tahan tubuhnya tergolong rendah.
Ia juga mengaku sudah berkordinasi dengan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, untuk mengantisipasi agar jamaah haji dari Indonesia bisa terhindar dari MERS selama melakukan perjalanan ke tanah suci.
Selain itu dengan Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi, untuk menjaga agar WNI yang berpergian ke luar negri, juga dapat terhindar.
Khusus bagi WNI yang sempat menyambangi negara-negara di mana terdapat MERS, termasuk Koera Selatan di mana 7 orang sudah meninggal, ia menghimbau untuk terus memeriksakan kesehatannya.
"Itu masa inkubasinya kan 14 hari. Kalau panas dan curiga terkontaminasi, tolong secepatnya ke rumah sakit, dan kami akan periksa dan kami punya laboratoriumnya," katanya.