Rully: Lagu "Pengkhianat" Prananda Tidak Ditujukan untuk Jokowi
"Lha, wong Mas Nanan (sapaan akrab Prananda) itu sahabat dekat Pak Jokowi," kata Rully.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Single album perdana Ketua DPP PDI Perjuangan, Prananda Prabowo, yang berjudul 'Pengkhianat' ramai menjadi perbincangan netizen. Perbincangan itu terjadi setelah video klip tersebut muncul di situs YouTube.
Netizen pun bertanya-tanya siapakah 'pengkhianat' yang dimaksud dalam lirik lagu beraliran cadas tersebut. Ditengah pertanyaan itu muncul-lah berbagai asumsi masyarakat bahwa lagu tersebut ditujukan pada orang per orang, apalagi salah satu liriknya memuat kalimat 'pengkhianat berwajah santun' membuat publik menebak-nebak.
Vokalis band Rodinda, Rully Worotikan menyatakan dalam album Pengkhianat itu Prananda tidak menunjukkan kepada siapa, apalagi ke sosok Jokowi.
"Lha, wong Mas Nanan (sapaan akrab Prananda) itu sahabat dekat Pak Jokowi. Yang melintir itu kan orang yang ndak ngerti saja, maklum sekarang ini masyarakat terbelah di satu sisi pendukung Jokowi, dan di sisi lain pembenci Jokowi, lha lucunya dua kelompok ini langsung su’udzon," kata Rully dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/6/2015).
Rully menuturkan, dalam single lagu ini, Prananda sedang menelusuri sebuah teori revolusi bahwa setiap 'revolusi akan melahirkan pengkhianatan'. Menurut Nanan, kata Rully dalam revolusi 'selalu memakan anak kandungnya sendiri'.
"Jadi dalam revolusi itu langkah pertama ciptakan siapa lawan dan siapa kawan, nah pengkhianat itu yang paling bahaya karena muncul di garis belakang, menikam perjuangan," paparnya.
Jadi, ini lagu kata Rully, untuk pembelajaran politik sebenarnya, tidak ditujukan pada orang per orang tapi sebuah pencerahan politik lewat lagu.
Prananda Prabowo, yang menelurkan album Rodinda, salah satu-nya ada lagu berjudul 'Aku Melihat Indonesia'. Judul lagu ini kata Rully memberikan pesan kepada generasi muda Indonesia, untuk mencintai tanah air dengan penuh perasaan.
"Bila kamu mencintai tanah airmu, melihat Indonesia dalam semua bentuk cintamu, maka kamu akan paham bahwa hadiah Tuhan terbesar dalam dirimu salah satunya adalah memiliki tanah air yang indah ini," tuturnya.
Itu pesannya, kata Rully, dan bila perasaan itu sudah hidup di dalam diri kita maka kita berjuang untuk kemajuan bangsa ini bisa sangat ikhlas, karena bangsa ini bukan untuk sekarang saja tapi untuk masa depan, untuk generasi kemudian.
"Idealisme kita adalah menyebarkan alam pemikiran Bung Karno dengan cara yang mudah dimengerti anak muda, ya caranya dengan penuturan lewat bahasa lagu. Itu cara romantika dan dalam teori Revolusi Bung Karno, 'Romantika' adalah nada pertama dalam mengubah keadaan yang buruk menjadi baik," pungkasnya.
Rully juga berpesan agar masyarakat jangan gampang memplitirkan sesuatu dan mengait-ngaitkan sehingga menimbulkan prasangka yang tidak-tidak. Karena menurutnya, prasangka ini akan memunculkan budaya adu domba.
Rodinda sendiri adalah singkatan dari 'Romantika, Dinamika dan Dialektika'. Prananda Prabowo menggunakan akronim ajaran Revolusi Sukarno ini ke dalam band-nya.
Prananda sendiri di grup band ini memegang Bass, dan ia amat dekat dengan banyak pemusik terutama kelompok Slank. Di tahun 1980-an ia sendiri sering main band dengan beberapa lingkaran dalam Slank seperti Masto adik kandung Bimbim Slank.