Angka Kecelakaan Mudik Harus Ditekan
Menurut Yudi, angka kecelakaan selama mudik masih tinggi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi V DPR RI meminta Kementerian Perhubungan, Kementerian PuPera dan semua jajaran pemerintahan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selama mudik Lebaran dan berharap angka kecelakaan bisa ditekan sekecil mungkin.
Wakil ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia mengungkapkan hal itu, disela-sela rapat kerja Komisi V DPR RI dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Pupera, BMKG dan Basarnas, membahas persiapan mudik Lebaran 2015, Rabu (24/6/2015).
Menurut Yudi, angka kecelakaan selama mudik masih tinggi. Jika tahun 2013 angka kecelakaan selama mudik mencapai 3.675 kecelakaan, tahun 2014 turun sedikit menjadi 3.057 kecelakaan.
“Meski berbagai upaya telah dilakukan, termasuk memberikan layanan mudik gratis untuk sepeda motor, angka kecelakaan mudik selama 2 tahun terakhir masih tinggi. Tahun 2014 terjadi 3.057 kecelakaan atau sekitar 218 kecelakaan per hari. Untuk itu, kami berharap tahun 2015 ini, angka kecelakaan bisa ditekan sekecil mungkin,” kata Yudi.
Untuk menekan angka kecelakaan pada mudik tahun 2015, Kementerian Perhubungan menyiapkan sejumlah strategi mulai dari program mudik gratis untuk sepeda motor dan penumpang, peningkatan fasilitas keamanan dan keselamatan seluruh moda transportasi, hingga akan menerjunkan petugas untuk memantau.
Berdasarkan riset yang dihimpun Balitbang Kementerian Perhubungan, perkiraan jumlah penumpang pada musim mudik lebaran 2015 kurang lebih 20 juta penumpang.
Adapun kenaikan jumlah penumpang pada seluruh moda transportasi baik darat, laut, udara, dan kereta api sekitar 1-2 persen dibandingkan musim mudik lebaran tahun lalu.
Untuk angkutan udara diprediksi naik 2,5 persen dari lebaran tahun lalu, angkutan laut diprediksi meningkat 9,5 persen, kereta api naik 3,5 persen. Sedangkan perkiraan jumlah penumpang angkutan darat justru menurun sekitar lima persen dari lebaran 2014.
Akibat penurunan penumpang angkutan darat, terjadi peningkatan pemudik yang menggunakan mobil pribadi sebesar 5,8 persen, sedangkan untuk kendaraan bermotor meningkat sekitar 7,7 persen.
Dalam kesempatan itu, Yudi juga meminta jaminan adanya kesediaan stok BBM yang cukup selama mudik. Hal ini terkait dengan peningkatan jumlah pemudik dengan mobil pribadi dan sepeda motor.
“Selain kesiapan infrastruktur dan transportasi, stok BBM juga harus aman selama mudik ini. Mengingat ada kenaikan jumlah pengguna kendaraan pribadi dan sepeda motor. Sementara pasokan dari Sanagol agak bermasalah,” kata Yudi.