Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Tenaga Ahli SKK Migas Akui Serahkan 'Paper Bag' Berisi Uang Suap ke Kementerian ESDM

Hardiono pun mengaku awalnya datang ke Kementerian ESDM adalah untuk membahas perombakan personalia di SKK Migas

Penulis: Muhammad Zulfikar
zoom-in Eks Tenaga Ahli SKK Migas Akui Serahkan 'Paper Bag' Berisi Uang Suap ke Kementerian ESDM
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan tenaga ahli Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Hardiono mengakui pernah menyerahkan paper bag titipan dari mantan kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini ke Kementerian ESDM.

Paper bag itu dibawa ke Kementerian ESDM oleh Hermawan yang merupakan utusan dari SKK Migas pada periode Mei 2013.

Namun Hardiono pun mengaku tidak mengetahui isi paper bag tersebut yang isinya merupakan uang terkait pembahasan APBN-P tahun 2013 di DPR.

"Saya datang ke yang bersangkutan, saudara Hermawan dia pekerja SKK Migas. Saya tanya kenapa di sini. Lalu Hermawan menjawab 'ini ada titipan Pak Rudi untuk Pak Sekjen sambil sodorkan paper bag'," kata Hardiono dalam sidang lanjutan terdakwa Sutan Bhatoegana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (25/6/2015).

Paper bag dari SKK Migas itu pun lalu diserahkan Hardiono ke Didi Dwi Sutrisnohadi yang merupakan Kepala Biro Keuangan Kementerian ESDM saat itu. Namun, Hardiono mengaku tidak mengetahui isi dari paper bag yang berisi uang tersebut.

"Saya tidak tahu (isi paper bag)," katanya.

Hardiono pun mengaku awalnya datang ke Kementerian ESDM adalah untuk membahas perombakan personalia di SKK Migas.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, Rudi Rubiandini pernah menyuruhnya untuk menemui Waryono Karno yang menjabat sebagai Sekjen ESDM saat itu terkait perombakan pegawai SKK Migas.

"Saya bertemu beliau (Waryono Karno) dalam rangka konsultasi tentang rencana pergantian personalia SKK Migas," ujarnya.

Karena Waryono Karno tidak ada di Kementerian ESDM saat itu yang harus memimpin rapat di tempat lain, Hardiono pun meminta dilakukannya penjadawalan pertemuan ulang.

Akhirnya, Hardiono pun meninggalkan ruang kerja Waryono, namun pada saat akan meninggalkan ruangan, Hardiono bertemu dengan Didi Dwi yang meminta bantuan untuk mengambil titipan paper bag dari utusan Rudi.

"Saya hanya menyampaikan sesuai keterangan Hermawan ini titipan dari Pak Rudi untuk Pak Sekjen," ujarnya.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas