Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TB Hasanuddin: Salah Ketik Undangan Membahayakan Intergritas Lembaga Kepresidenan

Tubagus Hasanuddin menyesalkan insiden salah ketik undangan kenegaraan

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in TB Hasanuddin: Salah Ketik Undangan  Membahayakan Intergritas Lembaga Kepresidenan
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Undangan salah ketik untuk menghadiri pelantikan Kepala BIN Sutiyoso dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo oleh Presiden Joko Widodo di Istana, Rabu (8/7/2015) . 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan yang tak lain mantan Sekretaris Militer Tubagus (TB) Hasanuddin menyesalkan insiden salah ketik undangan kenegaraan. Dalam hal ini, terkait undangan pelantikan Kepala BIN dan Panglima TNI yang diterima sejumlah pejabat Negara menjadi pergunjingan. Pokok pembicaraan adalah salah tulis kepanjangan BIN menjadi Badan Intelijen Nasional.

"Sangat disesalkan kesalahan yang terjadi di dalam sebuah undangan kenegaraan itu," ujar TB Hasanuddin,Rabu (8/7/2015).

Ia kemudian mengungkapkan prosedur yang terjadi sebelum surat menyurat dari istana itu diperuntukkan bagi publik atau pejabat negara lain. Djielaskan, sesuai dengtan prosedur, biasanya undangan itu dikonsep oleh staf kemudian diparaf oleh kepala biro kewprotokolan. Dari biro keprotokolan, kemudian dikirim untuk mendapat persetujuan deputi administrasi.

Setelah dari deputi administrasi, lanjut TB Hasanuddin, keumudian dikirim ke Sekretariat Nnegara untuk mendapat persetujuan. Setelah diparaf oleh Mensesneg kemudian dicetak di percetakan sekretariat prrsiden .

"Sebelum dibagikan kepada undangan, dibawa dulu ke paspampres untuk diberikan kode. Jadi ada empat tingkatan sampai surat undangan itu keluar. Nah, pertanyaannya apakah memang benar (pihak Istana) tidak tahu? Kalau tidak tahu sangat disayangkan, betapa rendahnya pengetahuan tentang organisasi kenegaraaan," sesal TB Hasanuddin.

"Ini bukan hal sepele karena badan intelijen negara adalah sebuah badan setingkat dengan kementerian dan organisasi ini sudah bertahun ada. Dan kenapa dari keempat lembaga tidak saling meningatkan," ungkapnya lagi.

TB Hasanuddin juga mengungkap unsur lain, yaitu unsur kesengajaan, yang tidak saling mengingatkan atau melakukan pembiaran. "Nah, ini yang membahayakan untuk sebuah lembaga kepresidenan. Kalau sudah tidak ada ketaatan dan kesetiaan, maka bisa membahayakan integrtias lembaga kepresisdenan kalau aparat sudah acuh tak acuh," TB Hasanuddin mengingatkan kembali.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya Kementerian Sekretariat Negara sudah mengklarifikasi kesalahan penulisan dalam undangan pelantikan Letjen (purn) Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Dalam undangan tersebut, tertulis kepanjangan BIN adalah Badan Intelijen Nasional.

Melalui pernyataan tertulis, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Djarot Sri Sulistyo menjelaskan bahwa undangan langsung ditarik setelah disadari ada kesalahan penulisan. Selanjutnya, dilakukan perbaikan pada undangan dan kembali disampaikan pada tamu-tamu yang diundang hadir dalam pelantikan tersebut.

"Setelah menyadari adanya kesalahan teknis penulisan pada undangan pelantikan kepala BIN dan panglima TNI, secepatnya telah menarik dan menggantinya dengan penulisan yang benar," kata Djarot.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas