Pengamat: Saya Tidak Melihat ada Silaturahmi antara Jokowi dan Megawati
Saya tidak melihat ada silahturahmi antara Jokowi dan Megawati dalam momen lebaran kali ini.
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna menilai ada permasalahan serius yang terjadi antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Saya tidak melihat ada silahturahmi antara Jokowi dan Megawati dalam momen lebaran kali ini. Kedua pihak, baik Jokowi maupun Megawati tidak saling mengunjungi untuk bersilahturahmi. Ada apa? Saya lihat sedang ada masalah diantara keduanya,” ujar Budyatna kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/7/2015).
Jokowi menurutnya lebih senang untuk berlebaran di Aceh dan pulang mudik ke Solo. Sementara Megawati sibuk menerima tamu-tamu lainnya, tapi tidak terlihat ada Jokowi diantara para tamu yang datang bersilahturahmidi kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta.
“Lebaran di Aceh nampaknya hanyalah alasan yang dicari-cari Jokowi untuk tidak datang ke rumah ketua umumnya. Perjalanan ke Aceh hanya alasan untuk menghindar mendatangi rumah Megawati. Mungkin juga dia meghindari sindiran banyak orang kok presiden datang ke rumah ketua umum partai, kan seharusnya orang yang datang menemui dia sebagai orang nomor satu,” katanya.
Sementara Jokowi sendiri nampaknya paham bahwa Megawati tidak akan pernah mendatangi petugas partainya meski yang didatangi adalah Istana Negara.
”Mana mau Megawati datang ke Istana karena dia tentu berpikir Jokowi adalah petugas partainya, jadi seharusnya petugas partai yang datang ke rumah ketua umum. Bisa jadi juga Megawati menolak kedatangan Jokowi dan Jokowi pun mencari alasan ke Aceh biar tidak kehilangan muka,”katanya.
Kemungkinan lain, bisa jadi sebagai Ketua Umum, Megawati sekarang lagi “ngambek” kepada petugas partainya. Karena bagaimanapun keinginan Megawati ataupun PDIP banyak yang tidak didengarkan oleh Jokowi, sehingga bisa jadi Megawati menutup pintu untuk didatangi ataupun mendatangi Jokowi.
“Bisa jadi Megawati “ngambek” dan menolak untuk menemui dan ditemui Jokowi, baik di Istana ataupun di kediamannya. Kita kan tahu berapa kali Jokowi seperti tidak mengindahkan keinginan Mega, seperti dalam masalah pemilihan kapolri, panglima TNI dan terakhir isu reshuffle. Semuanya tidak ada yang digubris dan dipenuhi oleh Jokowi,” katanya.
Dia pun menambahkan bahwa perseteruan antara Jokowi dan Megawati di masa depan terlihat akan meluas. Ketidakharmonisan hubungan Jokowi dan Megawati yang diperlihatkan saat lebaran ini nampaknya menurut guru besar FISIP UI ini akan semakin meruncing di masa datang dan akan memiliki dampak politik.
“Kita bandingkan saja ada apa dengan kedatangan JK ke rumah Megawati. JK itu bukan kader PDIP, lebih senior dari Megawati dan juga wapres. Dia saja datang ke rumah Megawati. Sementara Jokowi yang kader PDIP, lebih yunior dari Megawati tidak mau mendatangi rumah ketua umumnya. Sekarang ini masalah diantara keduanya sama-sama merasa lebih hebat dan lebih pantas dihormati diantara yang lainnya. Tidak ada kedewasaan politik diantara keduanya,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.