Pemerintah Kurang Waspadai Potensi Konflik Pilkada Serentak
Toto mengatakan kurang antisipasinya pemerintah yakni di sisi pengamanan
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Departemen Riset PARA Syndicate, Toto Sugiarto menilai pemerintah kurang mewaspadai potensi konflik yang bisa terjadi dalam pelaksanaan pilkada serentak tahun 2015 ini.
"Pemerintah kurang aware dalam antisipasi ancaman konflik. Bahayanya ada 269 pilkada serentak dalam 1 hari. Bagaimana jika konflik itu berbarengan terjadi?" ujar Toto di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (29/7/2015).
Toto mengatakan kurang antisipasinya pemerintah yakni di sisi pengamanan. Polri hingga kini masih melakukan negosiasi terhadap sejumlah daerah terkait anggaran keamanan.
"Polisi kemarin mengeluh kekurangan anggaran, disamping itu gaji polisi kecil dan berpotensi bisa dimanfaatkan," kata Toto.
Toto memaparkan data konflik pilkada pada tahun sebelumnya. International Crisis Group merilis data 10 persen dari 200 Pilkada pada tahun 2010 diwarnai konflik kekerasan.
Selain itu, LIPI juga pernah merilis hasil survei bahwa pada tahun 2005 sampai 2008 temukan bahwa 10 sampai 15 persen pilkada diwarnai konflik.
"Bayangkan dalam satu hari di sembilan desember terjadi konflik. Itu sangat mungkin terjadi," kata Toto.