Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

‎Politikus PDIP Nilai Calon Tunggal Bukan Alasan Pilkada Diundur

Arteria meminta semua pihak bersikap bijak. Contohnya, memberikan solusi tambahan waktu atau tetap maju sebagai calon tunggal.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in ‎Politikus PDIP Nilai Calon Tunggal Bukan Alasan Pilkada Diundur
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Calon Walikota Depok, Dimas Okky (kanan), Populi Center, Nico Harjanto (kiri), Anggota KPU, Ida Budhiati (dua kiri), Politisi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin (dua kanan), dan Politisi PAN, Viva Yoga (tiga kanan) menjadi nara sumber, di Jakarta Pusat, Sabtu (1/8/2015). Diskusi ini membahas permasalahan Pilkada serentak yang terancam terjadi penundaan. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polemik mengenai calon tunggal di Pilkada serentak terus bergulir. Sejumlah pihak meminta pilkada diundur pada 2017 bila suatu wilayah hanya memunculkan satu pasangan calon kepala daerah.

Namun, Anggota Komisi II dari PDIP Arteria Dahlan menilai hal tersebut bertentangan dengan semangat pilkada serentak. Meskipun aturan pengunduran pilkada diatur dalam PKPU Nomor 12 tahun 2015.

"Hal itu bertentangan dengan semangat pilkada serentak, walaupun dengan alasan hanya satu pasangan calon. Apalagi di undang-undang Pilkada jelas redaksinya, tidak ada penundaan pilkada karena grand designnya pilkada harus dilaksakan serentak tanpa reserve," kata Arteria ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (3/8/2015).

Arteria meminta semua pihak bersikap bijak. Contohnya, memberikan solusi tambahan waktu atau tetap maju sebagai calon tunggal. Hal itu dinilai penting dimana pilkada serentak dilihat dari momentum utamanya adalah kepastian hukum dalam berdemokrasi.

"Sehingga rekayasa politik lokal maupun pusat serta dinamika kekuasaan dan penguasa serta konfigurasi politik yang terjadi, tidak dapat mengintervensi demokrasi dan kehendak rakyat yang sejati. Pilkada wajib lanjut," ujarnya.

Ia pun menilai energi Komisi II DPR terkuras hanya membahas PKPU terkait partai yang bersengketa untuk mendaftarkan calon kepala daerah. Padahal banyak yang dapat dijadikan perhatian panja pilkada.

Berita Rekomendasi

"Ini luput dari perhatian teman-teman komisi. Ini baru salah satu contoh norma yang bermasalah, sebenarnya banyak lagi," tuturnya.

Ia pun meminta semua partai kini berfokus untuk kepentingan rakyat dengan jalan tidak menunda proses Pilkada serentak pada Desember mendatang.

"Tapi ya sekarang kita harus kedepankan nurani bukan kepentingan kelompok. Ini semua untuk rakyat. Laksanakan dan jangan ada wacana ditunda dengan alasan apapun," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas