Banyak Libur Jadi Faktor Utama Rendahnya Serap Anggaran di Parlemen
Uchok Sky Khadafi, merasa prihatin bila melihat rendahnya penyerapan anggaran di legislator dan senator.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Center for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi, merasa prihatin bila melihat rendahnya penyerapan anggaran di legislator dan senator. Berdasarkan catatan pihaknya, urutan paling rendah yakni MPR, DPR dan DPD.
"Rendahnya penyerapan ini, sangat wajar, karena ini kesalahan fatal pada pihak sekretaris Jenderal sendiri, baik itu MPR, DPR, dan DPD dalam pengelolaan keuangan dan pengelolaan proyek proyek mereka yang ambradul, dan jelek," kata Uchok dalam keterangannya, Jumat (7/8/2015).
Menurut Uchok, faktor utama rendahnya penyerapan ini dikarenakan anggota MPR, DPR dan DPD terlalu banyak masa liburnya. Uchok menyebut libur DPR mengalahkan liburnya anak taman kanak-kanak.
"Atau yang tidak habis pikir itu, anak sekolah sudah pada masuk, kok, sampai hari ini, DPR pada belum masuk, tapi gaji dan tunjangan jalan terus," kata Uchok.
Anggota MPR, DPR dan DPD, sendiri memang memiliki masa reses atau turun ke dapil masing-masing anggota untuk bertemu konstituen.
Namun Uchok mengaku tak percaya dengan program tersebut. Sebab berdasarkan pantauan pihaknya, lebih banyak anggota memanfaatkan masa reses ini untuk berlibur semata, tanpa turun ke dapil.
"Padahal, mereka selama 'libur' bukan di dapil, tapi ada yang jalan-jalan di Jakarta, dan yang jalan-jalan ke luar negeri," kata Uchok tanpa merinci para oknumnya.
Karena itu, tegas dia, wajar penyerapan anggaran menjadi rendah.
Berikut catatan CBA terkait rendahnya penyerapan tersebut :
1). MPR, alokasi anggaran sebesar Rp 977.3 miliar, dan perkiraan realisasi pada semester satu, baru sebesar Rp 208,3 miliar atau baru 21,3 persen. Padahal, Tahun 2014, dan realisasi pada semester satu bisa sampai sebesar 40.3 persen
2). DPR, alokasi anggaran sebesar Rp 5,1 Triliun untuk tahun 2015, dan sudah dihabiskan atau perkiraan realisasi pada semester satu sebesar Rp 1,3 Triliun atau hanya sebesar 26, 4 persen. Padahal Tahun 2014, semester satu, realisasi anggaran bisa sampai 35.6 persen.
3). DPD, alokasi anggaran sebesar Rp 1,1 Triliun untuk Tahun 2015, dan sudah dihabiskan atau realisasi anggaran pada semester satu baru sebesar Rp 310 miliar atau baru sebanyak 27,3 persen. Padahal, semester satu Tahun 2014, bisa mencapai sebanyak 38.1 persen.
"Dari persoalan itu, kami dari CBA meminta untuk segera meningkatkan kinerja agar mempercepat penyerapan anggaran MPR, DPR, dan DPD. Jangan banyak libur, nanti bisa memperlambat kinerja. Lihat saja saat ini, rancangan UU belum ada yang selesai, dan pengawasan terhadap pemerintah juga saat ini lemah," ujarnya.