Kesan yang Paling Dirasakan Andi Saat Menjabat Seskab
Andi menyiratkan bahwa pekerjaan yang dibebankan kepadanya berbeda dengan latar belakang pendidikan yang ia miliki.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab), Andi Widjajanto, menceritakan kesan-kesan yang dirasakan ketika masih menjabat sebagai pembantu Presiden Joko Widodo selama 10 bulan.
Andi menyiratkan bahwa pekerjaan yang dibebankan kepadanya berbeda dengan latar belakang pendidikan yang ia miliki.
"Latar belakang akademisi, militer pertahanan dan intelijen," ujar Andi usai Sertijab di Gedung III Setneg, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Selain latar belakang, pekerjaan yang dibebankan kepadanya sangat banyak dan sangat dinamis. Andi mengatakan dirinya bisa mengurus tiga hingga empat isu di 34 kementerian.
"Yang paling luar biasa adalah ketika saya harus mengelola 34 kementerian dan sekian lembaga yang isunya sangat beragam. Pertama 3 bulan, pagi pupuk, jam 11 kereta api, jam 1 bisa bola, jam 3 pindah KPK," kata Andi.
Andi melanjutkan belum lagi dirinya harus menghadapi awak media yang bertanya mengenai segala isu yang berkembang di pemerintahan.
"Belum lagi kalau teman-teman wartawan kalau nanya A sampai Z, seolah-olah Seskab itu ensiklopedia," ucap Andi.
Andi sendiri baru mendengar dirinya akan diberhentikan oleh Presiden Jokowi sehari sebelum pengumuman reshuffle. Ia mengakui pemberitaan gencar menyebut dirinya salah satu pembantu Presiden yang akan direshuffle.
Ketika dipanggil oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Andi mengatakan dirinya legowo menerima segala keputusan orang nomor satu dan nomor dua di Republik Indonesia ini.
"Waktu manggil mengatakan ada kebutuhan meningkatkan kinerja kabinet, lalu saya mengataka, saya bisa memahami keputusan bapak, saya mengucapkan terimakasih yang luar biasa bisa mendampingi selama 10 bulan. Minta maaf kalau ada salah," kata Andi.
Andi menceritakan sedikit mengenai suasana ketika Presiden dan Wakil Presiden memanggil para menteri yang bakal direshuffle. Saat itu ia sempat berbincang ringan dengan Presiden dan Wakil Presiden, baru kemudian pamit.
"Kami ngobrol kecil, penting tetap menjalin koordinasi ke depan. Kapan-kapan bisa sowan ke presiden dan wapres untuk kangen dan pamit," tutur Andi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.