Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Surya Paloh Tidak Masalah Jatah Kursi NasDem Berkurang di Kabinet

"Kami sungguh-sungguh kasih hak pada presiden ini. Kalian boleh yakini itu," ujar Paloh.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Surya Paloh Tidak Masalah Jatah Kursi NasDem Berkurang di Kabinet
TRIBUN/DANY PERMANA
Wapres Jusuf Kalla (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) saat menghadiri Anugerah Obsession Awards 2015 di Jakarta, Kamis (19/3/2015) malam. Acara penganugerahan penghargaan atas pencapaian yang diselenggarakan Obsession Media Group (OMG) dihadiri sejumlah menteri, pimpinan partai dan tokoh nasional. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan tidak mempermasalahkan jatah kursi menteri partainya berkurang di Kabinet Kerja. Hal ini menyusul dicopotnya Tedjo Edhi Purdijatno oleh Presiden Joko Widodo dari posisi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

"Apa masalahnya bagi Nasdem. Tak ada masalah. Ini bukan masalah jatah, ini kepentingannya kan output kinerja dari Kabinet Kerja bisa lebih baik," ujar Surya di Istana Kepresidenan, Rabu (12/8/2015).

Surya menuturkan, sudah menjadi hak prerogatif presiden dalam mengganti para menterinya. Dia pun mempersilakan apabila ada menteri asal Nasdem yang diganti oleh presiden.

Tedjo, sebut Surya, sudah memahami keputusan Jokowi itu. Menurut dia, Tedjo bisa mengabdi kepada negara di luar kabinet, dan tak harus menjadi menteri. Surya pun menyatakan Partai Nasdem sama sekali tidak menyerahkan nama untuk pengganti Tedjo.

"Kami sungguh-sungguh kasih hak pada presiden ini. Kalian boleh yakini itu," ujar dia.

Presiden Jokowi hari ini melantik lima menteri dan sekretaris kabinet. Keenam orang yang dilantik itu adalah Luhut Binsar Pandjaitan sebegai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan; Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, Thomas Trikasih Lembong sebagai Menteri Perdagangan, Sofyan Djalil menjadi Kepala Bappenas, Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.

Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki menyebutkan Presiden memutuskan melakukan perombakan kabinet karena ingin memiliki mengeri-menteri yang berpengalaman mengatasi krisis. Presiden juga ingin agar terjadi konsolidasi di pemerintahan yang bisa mempercepat kerja kabinet.

Berita Rekomendasi

Penulis : Sabrina Asril

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas