Tangkap Aktor Intelektual yang Perintahkan Bawa Simbol PKI dalam Karnaval
Menurutnya, munculnya simbol PKI pada saat karnaval tidak perlu terjadi.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat intelijen, Susaningtyas Kertopati menyayangkan munculnya simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam karnaval HUT ke-70 RI di Kabupaten Pamekasan.
Menurutnya, munculnya simbol PKI pada saat karnaval tidak perlu terjadi.
"Seharusnya hal tersebut tak perlu terjadi bila early warning system dari Binda dan aparat lebih waspada," kata Susaningtyas ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (15/8/2015).
Wanita yang akrab disapa Nuning itu menuturkan, dalam menangani munculnya simbol PKI itu jangan hanya ditangkap saja, tapi seharusnya perlu penyelidikan lebih lanjut.
Menurutnya, aktor intelektual yang memerintahkan membawa simbol PKI dalam karnaval itu harus ditangkap.
"Kejadian ini jangan dianggap sederhana. Tokoh agama dan masyarakat harus dilibatkan dalam pengentasan masalahnya," katanya.
Seperti diberitakan Kompas.com, salah satu kelompok peserta karnaval HUT ke-70 RI di Kabupaten Pamekasan membawa atribut berlambang PKI, seperti bendera berukuran dua meter persegi, logo PKI dan gambar tokoh-tokoh PKI.
Atribut itu diperagakan di hadapan Bupati, Wakil Bupati, pimpinan Polres dan Kodim serta pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pamekasan, dalam sebuah aksi teatrikal tentang kekejaman PKI.