Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuaca Ekstrem, Evakuasi Jenazah Trigana Dilakukan Lewat Darat

Tim SAR gabungan mengubah mekanisme evakuasi jenazah yang tadinya melalui udara dengan menggunakan teknik hoisting

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
zoom-in Cuaca Ekstrem, Evakuasi Jenazah Trigana Dilakukan Lewat Darat
AFP PHOTO/BASARNAS
Foto yang direkam oleh Basarnas pada Senin (17/8/2015) memperlihatkan jejak kecelakaan pesawat Trigana Air ATR 42-300 di kawasan Oksibil, Papua, sehari setelah dinyatakan hilang usai lepas landas dari Jayapura. Pesawat tersebut membawa 54 orang termasuk awak pesawat dalam penerbangannya menuju Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. AFP PHOTO / BASARNAS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim SAR gabungan mengubah mekanisme evakuasi jenazah yang tadinya melalui udara dengan menggunakan teknik hoisting menjadi melalui jalur darat.

Hal itu dilakukan lantaran cuaca yang tidak memungkinkan ditambah angin kencang, evakuasi 54 jenazah harus digotong oleh ratusan orang Tim SAR yang terdiri dari TNI, Polisi, Basarnas, dan masyarakat setempat tersebut.

"Kepala Basarnas di sana (Papua), pak Soelistyo melihat cuaca yang tidak memungkinkan dan akan menghambat proses evakuasi. Akhirnya beliau memutuskan menghentikan evakuasi dengan cara hoisting pada pukul 13.00," ujar Deputi Operasi Basarnas, Mayjen TNI, Heronimus Guru, di Kantornya, Selasa (18/8/2015).

Menurutnya, evakuasi jenazah melalui darat dari titik jatuhnya pesawat menuju bandara Oksibil, kurang le‎bih memakan waktu 6 jam. Meski lama, namun proses evakuasi akan lebih cepat karena tidak terganggu cuaca, dan evakuasi jenazah bisa dalam sekali angkut.

"Kalau menggunakan hoisting kan satu-satu, tergantung cuaca dan avtur, kalau di darat mereka jalan terus," ujarnya.

Jenazah, menurut Heronimus, sementara akan dikumpulkan di Oksibil, Papua, untuk kemudian diangkut ke Sentani. Pemindahan dari Oksibil menuju Sentani memakan proses waktu yang cukup lama.

"Nah dari nanti dilihat dari Oksibil menuju Sentaninya, yang jadi masalah di Oksibil kan landasannya perintis, jadi tidak bisa untuk melakukan pendaratan malam," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya Basarnas memastikan telah menemukan serpihan pesawat Trigana dengan nomor penerbangan IL-256 ruter Jayapura-Oksibil tersebut. Serpihan pesawat berjenis ATR-42 itu, berada pada tebing pegunungan yang berada di distrik Okbape.

"Lokasi tersebut berada pada 7 nautical mil atau 14 Kilometer dari bandara Oksibil," ujar Heronimus.

Seperti diketahui, pesawat Trigana dengan nomor registrasi PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua. Pesawat hilang saat hendak menempuh rute, Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS).

Pesawat Take Off dari Bandara Sentani pukul14.22 LT ETA, dengan estimasi tiba pada pukul 15.04 LT. Pukul 14.55 pesawat tersebut melakukan kontak dengan tower Oksibil. Ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 tidak ada jawaban dari pesawat tersebut.‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas