Rani Terus Memeluk Foto Suaminya, Korban Pesawat Trigana Air
Rani masih kerap memandangi dan memeluk foto suaminya itu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Rani Annisa (33) sangat terpukul mengetahui suaminya Mario Rheso Buntoro (36) menjadi salah satu korban tewas dalam jatuhnya Pesawat Trigana Air, di kawasan Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Minggu (16/8/2015) sore.
Ahmad Zakaria (30) adik ipar Mario mengatakan, kondisi Rani saat ini mulai stabil walau masih sangat sedih dan terpukul.
Rani masih kerap memandangi dan memeluk foto suaminya itu.
Kata Zakaria, saat pertama kali mengetahui pesawat yang ditumpangi suaminya mengalami kecelakaan di Papua, Minggu sore, Rani sempat shock dan histeris bahkan kerap pingsan.
"Tapi, sekarang kondisi kakak saya mulai stabil. Sebelumnya memang sangat shock dan sempat pingsan," kata Zakaria, saat ditemui Warta Kota di kediaman Mario di Cluster Griya 8 Cinere, Blok D Nomor 4, Jalan Amir Marsyiah, Meruyung, Limo, Depok, Selasa (18/8/2015) sore.
Namun, perlahan, katanya, kondisi Rani mulai stabil.
Dukungan dari para kerabat dan keluarga mampu menguatkan Rani untuk tabah dan menerima kenyataan suaminya Mario menjadi korban kecelakaan pesawat Trigana Air.
"Saat ini, kakak saya masih menenangkan diri," kata Zakaria.
Zakaria menuturkan, kakak iparnya Mario sudah bekerja sebagai mekanik atau engineer di Trigana Air selama sekitar 8 tahun.
Dari hasil pernikahan Mario dengan Rani, mereka dikaruniai dua anak laki-laki yakni Muhamad Atalla Golden (7) serta Muhamad Mahe Misano (3).
Pantauan Warta Kota, Selasa (18/8/2015) sore, kediaman Mario, kini dipenuhi para kerabat dan keluarga. Para kerabat, keluarga, rekan dan sahabat tampak duduk-duduk di depan rumah Mario.
Dedi (40), tetangga Mario menuturkan bahwa istri Mario, Rani memang sempat shock dan beberapa kali pingsan karena mengetahui suaminya menjadi korban jatuhnya pesawat Trigana Air.
"Sebelumnya, memang sempat pingsan-pingsanan, tapi sekarang istri Mario sudah mulai bisa terima," kata Dedi.
Menurut Dedi, Mario adalah sosok pria yang supel dan sangat bergaul dengan tetangga sekitar.
"Orangnya baik dan cukup bergaul di sini. Meski bukan orang lama di sini, Pak Mario cukup dekat dengan warga sekitar sini, dan sering menyapa," katanya.
Penulis: Budi Sam Law Malau