Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dudi Sudibyo: Pesawat Trigana Air Jatuh karena Turbulensi

Selama saya melihat keadaan terbaru, saya meyakini adanya turbulensi pesawat dari angin kencang di pegunungan

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Dudi Sudibyo: Pesawat Trigana Air Jatuh karena Turbulensi
AFP/STR
Tim Penyelamat mengevakuasi korban kecelakaan pesawat Trigana Air ATR 42-300 di pegunukan kawasan Oksibil Selasa (18/8/2015). Pesawat Trigana Air ATR 42-300 yang semula dinyatakan hilang akhirnya ditemukan pada 18 Agustus dalam keadaan hancur di kawasan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Kecelakaan tersebut menelan korban 54 orang tewas. AFP PHOTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo mengatakan bahwa kecelakaan pesawat Trigana Air ATR 42 PK YRN nomor penerbangan IL 267 yang jatuh di Pegunungan Bintang, Papua pada Minggu (16/8) lalu disebabkan oleh turbulensi.

"Selama saya melihat keadaan terbaru, saya meyakini adanya turbulensi pesawat dari angin kencang di pegunungan," ujar Dudi saat dihubungi oleh tribunnews.com, Jakarta, Rabu (19/8/2015)

Dudi yang juga merupakan editor senior majalah Angkasa tersebut menambahkan bahwa tipe landscape dari dataran di Papua yang sebagian besar merupakan pegunungan juga menjadi faktor utama penyebab terjadi jatuhnya pesawat Trigana Air.

"Saya melihat bahwa alam menjadi faktor utama dalam kecelakaan ini, karena BMKG menyebutkan bahwa tidak ada cuaca buruk. Jadi kesimpulan sementara saya, karena angin yang terlalu kencang dan pesawat tersebut tidak terlalu besar," katanya.

Dudi menolak untuk mengatakan musibah tersebut merupakan human error atau kesalahan dari pilot.

Menurutnya, pilot Hasanudin telah berpengalaman berpuluh tahun menerbangkan pesawat di wilayah Papua sehingga sudah sangat mengerti tentang kondisi penerbangan disana.

"Kalau pilot, saya rasa tidak. Beliau sudah mempunyai jam terbang tinggi dan pengalaman yang baik. Mungkin sebelumnya, dia juga pernah mengalami turbulensi ini, tapi tidak separah saat ini," kata Dudi.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas