Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ICW Minta DPR Jangan Lakukan Pemborosan Anggaran Beli Kasur Rp12,5 Miliar

DPR harusnya paham dengan prinsip-prinsip penganggaran, yakni efektif, efisien, dan tepat guna

Penulis: Srihandriatmo Malau
zoom-in ICW Minta DPR Jangan Lakukan Pemborosan Anggaran Beli Kasur Rp12,5 Miliar
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan berbagai kegiatan mengkampanyekan Lawan Korupsi dengan mengadakan Konser Hari Anti Korupsi sedunia di Mall Margo City, Depok. Selasa (7/12/2010) Konser hari anti korupsi tidak hanya menyuguhkan Hiburan musik, tetapi juga penyuluhan dan memasarkan berbagai merchandise antikorupsi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW), Firdaus Ilyas menilai terjadi pemborosan anggaran terkait pengadaan pembelian kasur untuk rumah dinas anggota DPR. Pasalnya, angkanya mencapai Rp 12,5 miliar.

Menurut Firdaus, DPR harusnya paham dengan prinsip-prinsip penganggaran, yakni efektif, efisien, dan tepat guna.

Karena itu, dia balik mempertanyakan. "Apakah kasur yang ada sudah tidak bisa dipakai semua? Kasur yang dibelanjakan tahun-tahun kemarin masih bisa digunakan. Buat apa dilakukan pengadaan lagi. Kalau begitu buat apa pemborosan untuk beli ini dan itu," kritik Firdaus kepada Tribun, Jumat (21/8/2015).

Firdaus merinci jika besaran pengadaan pembelian kasur untuk rumah dinas anggota DPR angkanya mencapai Rp 12,5 miliar, itu berarti per kasur nilainya mencapai Rp 20 juta. Angka yaang menurutnya, cukup mahal untuk satu pengadaan bernama kasur.

"Kalau kita hitung, Rp12 miliar, itu artinya, sekitar Rp20 juta kali 560 anggota DPR. Cukup mahal. Apa kasur yang lama dari pengadaan kemarin, tidak bisa dipakai lagi. Karena hampir setiap tahun dilakukan pengadaan. Jangan-jangan ini hanya untuk mempercepat penyerapan anggaran saja, biar terlihat terpakai meski fungsinya kurang urgen," tegasnya.

Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi meminta kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dan Sekjen DPR untuk segera membatalkan lelang kasur atau pengadaan spring bed senilai Rp 12,5 miliar.

Sebab, ditengah perekonomian yang memburuk saat ini tak layak anggota DPR menghambur hambur uang negara dan memperlihatkan kemewahan DPR di depan publik.

BERITA REKOMENDASI

"Anggota dewan yang paling enak, dan bergelimang kemewahan. DPR akan membeli kasur untuk rumah jabatan DPR senilai Rp 12,5 miliar," ungkap Uchok di Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Selanjutnya,dengan pembelian kasur ini, publik mempertanyakan kepada ketua DPR, untuk apa beli kasur sebenar itu. "Masa DPR mau beli kasur, memang anggota dewan itu mau tidur atau mau bekerja," ucapnya.

Setiap rumah jabatan anggota Kalibata, atau Ulujami akan mendapat kasur atau spring bed. Kalau disimulasi, alokasi anggaran untuk kalibata dan Ulujami sebesar Rp 1.1 milyar.

"Maka setiap rumah jabatan DPR, atau untuk satu orang anggota dewan, nilainya sebesar Rp 19 juta," ungkapnya.

Sebagaimana tercantum dalam belanja pembelian kasur di Sekjen DPR, pengadaan spring bed rumah jabatan angota DPR RI Kalibata sebesar Rp 10.304.525.000. Pengadaan spring bed rumah jabatan anggota DPR Ulujami sebesar Rp 847.110.000.


"Pengadaan spring bed wisma Griya Sabha sebesar Rp1.300.860.000. Wisma itu ditempati oleh ketua DPR Setya Novanto," kata Uchok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas