Pakde Karwo Turun Tangan Atasi Calon Tunggal Pilkada Surabaya
Polemik satu pasangan calon di Pemilihan Kepala Daerah kota Surabaya tampaknya menjadi perhatian banyak pihak.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik satu pasangan calon di Pemilihan Kepala Daerah kota Surabaya tampaknya menjadi perhatian banyak pihak.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo satu di antaranya. Politikus Demokrati ini menyayangkan penolakan pasangan calon kompetitor oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah Surabaya.
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu berjanji akan turun langsung mengatasi situasi ini.
Sekedar informasi, saat ini KPU hanya mendapat satu paslon pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota yakni Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana dari PDIP.
Sebelumnya satu pasang calon lainnya yakni Rasiyo - Dhimam Abror yang dicalonkan Partai Demokrat dinyatakan gugur. Dijelaskan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Gubernur Jatim akan bergerak cepat mengatasi permasalahan ini.
"Gubernur Jatim menyayangkan penolakan oleh KPU Surabaya dan dalam dua hari ini akan adakan pertemuan dengan Badan Pengawas Pemilu," kata Tjahjo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Menurutnya, pertemuan dengan Bawaslu sangatlah penting, mengingat saat ini calon yang ditolak KPUD sedang mengajukan gugatan ke Panitia Pengawas Pemilu di bawah Bawaslu. Dengan demikian, bisa diketahui apakah dalam gugatan tersebut mereka berdua bisa dinyatakan lolos atau tidak.
Untuk diketahui, salah satu calon dalam pasangan itu ditolak karena kekurangan administratif mengenai surat pernyataan tidak menunggak pajak.
Menurut Tjahjo, usai pertemuan dengan Pakde Karwo disebutkan alasan itu sangat tak masuk akal. Bahkan cenderung dibuat-buat dan tidak substantif, oleh karena itu Pakde Karwo akan mencari alternatif lain menghadapi masalah penolakan ini.
"Gubernur Jatim akan mencari ganti untuk wakilnya bila yang ada (Abror) tetap ditolak hanya karena kurang surat pernyataan tidak menunggak pajak. Gubernur Jatim optimis, masalah Calon Tunggal Surabaya bisa diselesaikan dengan caranya," kata Tjahjo.