Indonesia Dapat Kucuran 1,4 Milliar Dolar AS dari ADB Tahun Ini
Asian Development Bank (ADB) siap mengucurkan 1,4 dolar Amerika Serikat untuk Indonesia tahun ini.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) siap mengucurkan 1,4 dolar Amerika Serikat untuk Indonesia tahun ini. Bahkan, ADB siap menaikkan jumlah pinjaman untuk Indonesia menjadi 2,2 miliar dolar AS.
"Kami dukung sepenuhnya langkah-langkah reformasi menarik investasi, maupun mempercepat pembangunan infrastruktur, dan menyediakan layanan-layanan seperti halnya edukasi dan kesehatan," kata Wakil Presiden ADB, Bambang Susanto, di Istana Wapres, Kamis (3/9/2015).
Ia menerangkan bantuan ADB tersebut sebagian besar diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur, dan program program lainnya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
ADB menaikkan plafon pinjaman hingga 2,2 miliar dolar AS mulai tahun depan, karena mempertimbangkan kebutuhan Indonesia tahun depan juga akan meningkat, terutama di bidang infrastruktur.
"Indonesia sebagai negara dengan kebutuhan besar, butuh biaya lebih banyak. Sebagai multilateral, ADB miliki bantuan teknis yang lebih kompetitif dibanding pasar dan tingkat bunga murah," sambung dia.
Bambang mengatakan sekitar 30 persen dari total plafon pinjaman akan disalurkan melalui sistem Result Base Lending (RBL). Dengan sistem itu pemerintah akan menalangi pembiayaan suatu program, dan ADB akan menalangi setelah programnya sukses.
"Jadi ini lebih cepat, seperti bergulir dananya," jelas dia.
Direktur ADB untuk Indonesia, Steven Tabor, dalan kesempatan sama mengatakan bunga RBL mencapai 30 persen, sedangkan untuk program lainnya mencapai 1,2 sampai 1,5 persen. Penerapannya menyesuaikan kondisi perekonomian global. Dan sebagian besar dana ADB untuk program 20 tahun.
"Paling banyak anggaran atau support dari ADB untuk program infrastruktur karena program itu makan waktu lama dan anggaran kita dari jangka waktu panjang," jelas Steven.
Ia memastikan pinjaman dari ADB tidak bertentangan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo di Konfrensi Asia Afrika (KAA) pada April lalu, yang menyatakan bahwa lembaga seperti ADB bukan lah solusi masalah ekonomi.
"Pasti itu bukan solusi, karena solusi itu pembangunan nasional, tapi ADB support pembangunan nasional," beber dia.