TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Panitia Seleksi (Pansel) KPK telah menyerahkan delapan nama calon pimpinan KPK kepada Presiden Joko Widodo. Nantinya, Presiden Jokowi akan menyerahkan kepada Komisi III DPR nama-nama Capim KPK untuk dilakukan fit and proper test.

Menanggapi hal tersebut DPD juga menginginkan ikut bersama Komisi III DPR melakukan uji kelayakan dan kepatutan.

"Kenapa DPD tidak diundang untuk ikut bersama Komisi III DPR, meskipun kami tidak ikut memberikan suara," kata Wakil Ketua DPD Farouk‎ Muhammad dalam press gathering di Malang, Jawa Timur, Jumat (4/9/2015).

Farouk meminta Komisi III DPR harus melakukan seleksi ketat kepada calon pimpinan yang dihasilkan pansel.

"Kalau cuma lima orang yang memenuhi saja, pilih saja yang memenuhi (syarat)," tuturnya.
‎‎
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pansel Capim KPK telah menyerahkan delapan nama ke Presiden Joko Widodo. Kemarin, Selasa (1/9) di Istana Negara, Jakarta Pusat. Nama nama itu kemudian diumumkan oleh Presiden. Mereka adalah:

Bidang Pencegahan:
1. Saud situmorang, yang merupakan staf ahli Badan Intelijen Negara (BIN).

2. Surya Chandra yang merupakan dosen Fakultaa Hukum, Universitas Atma Jaya.

Bidang Penindakan:
1. Alexander Marwata yang merupakan mantan hakim Tipikor.
2 . Basariah Panjaitan yang merupakan anggota Polri berpangkat Brigjen.

Bidang Manajemen:
1. Agus Rahardjo yang merupakan mantan Kepala LKPP.

2. Sudjanarko yang merupakan Direktur pembinaan kerjasama antar komisi dan instansi KPK.

Bidang Supervisi:
1. Johan Budi Sapto Prabowo tang merupakan pimpinan sementara KPK
2. Laode Mohamad Syarif yang merupakan Dekan Fakultas Hukum Universitas Hassanudin.

Delapan nama itu beberapa minggu lagi akan diserahkan ke DPR. Nantinya kedelapan orang yanf terpilih akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR.

Di akhir proses, hanya ada empat orang yang dipilih.