JK Disebut Inginkan Munaslub Golkar Digelar Bulan Depan
Nantinya, kader muda akan didorong mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar melalui munaslub tersebut.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Ancol Yorrys Raweyai mengaku telah memperoleh restu dari mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Golkar sebelum pemilihan kepala daerah serentak 2015.
Nantinya, kader muda akan didorong mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar melalui munaslub tersebut.
"Nah, ada wacana kita mau bicara, kita bicara tadi dengan Nurdin (Halid, Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali), Senin akan bicarakan kenapa enggak dorong kita bikin munas. Pak JK setuju, (kita) bikin (munaslub) Oktober (bulan depan) saja," kata Yorrys di Jakarta, Sabtu (12/9/2015).
Yorrys mengaku, telah membicarakan masalah ini dengan Kalla ketika ia menjenguk Kalla yang baru menjalani pemasangan ring pada jatungnya. Yorrys juga sudah mendapatkan dukungan dari kader muda Golkar lainnya seperti Nurdin untuk menyelenggarakan munaslub tersebut.
Selanjutnya, Yorrys dan kader muda Golkar lainnya tinggal membicarakan teknis legalitas peserta munaslub pada Senin (14/9/2015).
"Kan ada 560, sekarang kan dua kekuatan ini, kalau yang SK Riau, kami itu kan Ancol, kan tinggal kita kompromi saja. Jadi dua kekuatan ini, kita mulai sebagai peserta, mulai legalitas yang sama. Tim juga sepakat tidak terlibat sebagai tim sukses atau calon, independen saja," tutur Yorrys.
Ia berharap, munaslub bisa menghasilkan kepengurusan baru Golkar sebelum pemilihan kepala daerah Desember 2015. Yorrys menyebut sejumlah nama kader muda yang dianggapnya berpotensi memimpin Golkar.
"Kan banyak kader-kader yang ingin jadi, Priyo, Mahyudin, Ade Komaruddin, Agus Gumiwang, Airlangga, Setya Novanto, dan lainnya," ucap dia.
Menurut Yorrys, tidak mungkin lagi bagi Golkar menunggu selesainya proses saling gugat antara Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Versi Munas Ancol Agung Laksono. Sebab, menurut Yorrys, permasalahan partai tidak bisa diselesaikan melalui jalur hukum. Proses hukum nantinya hanya akan menyisakan masalah baru di internal partai.
"Kita akan bicara dengan tokoh senior itu dan memberikan tempat terhormat sebagai negarawan. Mereka, dua itu akan diberikan posisi negarawan, umpanya satu jadi ketua dewan pertimbangan, satu lagi ketua dewan penasihat," tutur Yorrys.
Ia tidak menyebutkan siapa dua tokoh senior yang dimaksudnya. Kendati demikian, Yorrys mengaku akan membicarakan terlebih dahulu rencana munaslub ini dengan Aburizal dan Agung.
"Kita belum tahu, kita bicara dulu (dengan keduanya). Kalau pun dia (Aburizal dan Agung) enggak mau, (tetap) kita bikin juga munaslub," kata Yorrys.
Penulis: Icha Rastika