Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rapat Perdana di DPR, Buwas Disuguhi Soto Bandung dan Ikan Bakar

Buwas akan menggelar rapat dengan Komisi III DPR. Rapat dimulai pukul 13.00 WIB. Tetapi ia telah datang 30 menit lebih awal.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Rapat Perdana di DPR, Buwas Disuguhi Soto Bandung dan Ikan Bakar
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso (Buwas). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso (Buwas) mendatangi Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/9/2015). Dengan berkemeja batik, Buwas menyapa wartawan yang sedang duduk di lobi Gedung Nusantara II, Gedung DPR.

Inilah kedatangan Budi Waseso pertama kali ke Gedung DPR dalam jabatannya sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Sebelumnya, Buwas hadir di DPR dalam kapasitasnya sebagai Kabareskrim Mabes Polri.

Buwas akan menggelar rapat dengan Komisi III DPR. Rapat dimulai pukul 13.00 WIB. Tetapi ia telah datang 30 menit lebih awal. Ditanya tema rapat dengan Komisi III DPR, Jenderal Bintang Tiga itu mengaku belum tahu. "Saya belum tahu, ya maybe (perkenalan)," imbuhnya.

Buwas kemudian menjelaskan mengenai rencana BNN dibawah kepemimpinannya. Mantan Kapolda Gorontalo itu lalu berjalan ke ruang rapat Komisi III DPR. Buwas kemudian masuk ke ruangan anggota Komisi III DPR. Para anggota sedang bersantap siang sebelum rapat. Menunya Ikan Bakar dan Soto Bandung. Tidak terlihat apakah Buwas juga bersantap siang. Pintu ruangan lalu ditutup.

Tak lama berselang Pimpinan KPK Johan Budi dan Indriyanto Senoadjie juga mendatangi Gedung DPR. Keduanya langsung masuk ke ruang pimpinan Komisi III DPR. Disana telah ada Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin.

Anggota Komisi III DPR Didik Mukriyanto menuturkan rapat kali ini membahas mengenai anggaran mitra kerja. Selain itu, ia mengakui adanya perkenalan Buwas sebagai Kepala BNN.

"Kalau kapasitas Kepala BNN baru pertama kali ingin melihat konfirmasi Pak Buwas dalam membuat program lebih kongkrit dan berdaya guna. Indonesia darurat narkoba, PR-nya enggak mudah," tuturnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas