Menkopolhukam Bantah 2 WNI yang Disandera di Papua Nugini Merupakan Intelijen
Disebutkan, satu dari dua WNI itu adalah seorang pekerja di perusahaan penebangan kayu.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Panjaitan, membantah kabar yang beredar bahwa dua orang warga negara Indonesia yang disandera oleh OPM merupakan intelijen.
Disebutkan, satu dari dua WNI itu adalah seorang pekerja di perusahaan penebangan kayu.
"Oh gak betul (intelijen) sama sekali itu," kata Luhut dikonfirmasi wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Menurut Luhut pihaknya akan terus berkoordinasi dengan otoritas Papua Nugini untuk mengetahui informasi terkini mengenai kasus penyaderaan ini.
Namun, sejauh ini, kata Luhut, korban tersandera yakni Sudirman (28) dan Badar (20) dalam keadaan baik.
Pemerintah Indonesia juga telah menerima informasi jika para penyadera merupakan orang-orang yang pernah masuk daftar pencarian orang di Timika, Papua.
"Laporan terakhir (para pelaku) pernah menjadi DPO dari Timika," tegas Luhut.