Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

30 Pesawat Padamkan Kebakaran Hutan dan Kabut Asap

Sebanyak 30 pesawat dikerahkan untuk memadamkam api dan kabut asap di Sumatera.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
zoom-in 30 Pesawat Padamkan Kebakaran Hutan dan Kabut Asap
TRIBUN/DODDY VLADIMIR
Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru kembali lumpuh akibat kabut asap yang semakin pekat, Senin (14/9). Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti landasan pacu bandara SSK II mengakibatkan 12 penerbangan dibatalkan. Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berupaya mengatasi kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan, sekian caranya lewat pemadaman dari udara.

"Pemadaman lewat udara kita lakukan melalui water bombing, sudah banyak sekali yaang dilakukan. Ada 21 helikopter dan ditambah enam pesawat yang bukan heli, total hampir 30. Kekuatan penuh yang bertambah terus dari TNI dan Polri, BNPB dan kementerian kita," kata Sekjen Kementerian LHK Bambang Hendroyono di DPR, Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Bambang mengatakan sebanyak tiga ribu personel TNI serta dua ribu polisi didatangkan dari Jakarta untuk memadamkan api melalui darat dan udara. "BNPB juga membuka posko-posko," kata dia.

Kementerian LHK tergabung dalam satgas nasional. Ia menyebutkan upaya pemadaman sejalan dengan proses penegakan hukum melalui koordinasi antara Polri dan Kementeria LHK.

"Polri punya penyidik, Kementerian LHK punya penyidik PNS bahkan pejabat pengawas LHK itu kita siapkan untuk turun ke lapangan dalam rangka proses penegakan hukum itu," sambung Bambang.

Saat ini prioritas Kementerian LHK yakni pemadaman api serta dampak asap. Bambang menuturkan pihaknya menganalisa titik api, asap, kualitas udara serta dampaknya kepada masyarakat.

Berita Rekomendasi

"Kita pakai tiga instrumen, yang pertama hotspot, hotspot dari noah-tera aqua, itu terus diupdate terus, hotspot kok dikit tapi asapnya banyak, ya dari instrumen arah angin kita juga gunakan," imbuh dia.

Hotspot di Riau, kata Bambang, berkurang tetapi kabut asap masih pekat sehingga tetap berstatus darurat. Sedangkan Sumatera Selatan dan Jambi masih terus dilanda kebakaran hutan.

"Proses pemadamannya ketika gambut di semprot air darat ternyata mati tapi asapnya keluar? Di sisi lain juga masih ada yang terbakar , emang enggak bisa tanpa kerjasama semua pihak. Kata kuncinya, kabut asap ini perlu penanganan," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas