Tantowi Yahya: Papua Nugini Ikut Berperan Bebaskan Dua WNI
Indonesia diminta tak melunak menghadapi Organisasi Papua Merdeka.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR mengapresiasi upaya terukur pemerintah membebaskan dua WNI yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua Nugini.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengapresiasi sikap pemerintah yang tidak mau tunduk dengan tuntutan penyandera. "Tentu ini tidak lepas dari peranan pemerintahan PNG," ujar dia melalui pesan singkat, Jumat (18/9/2015).
Politikus Golkar itu mengingatkan pemerintah agar tidak lagi bersikap lunak terhadap OPM. Pasalnya, telah terbukti pendekatan baru yang lunak kepada OPM tidak mengubah sikap dalam memperjuangkan tujuan mereka.
Anggota Komisi I DPR Sukamta berpendapat mengenai pembebasan dua WNI tersebut.
"Soal penyanderaan ini baiknya Pemerintah RI cekatan dan tanggap. Jangan menyerah pada separatisme. Tapi tetap harus cermat dan hati-hati. Jangan sampai korban bertambah lagi," kata politikus PKS itu.
Sukamta mengakui separtisme masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia. Pemerintah diminta memberi perhatian yang lebih serius untuk persoalan tersebut.
"Meski begitu pendekatan kita ke Papua memang jangan pendekatan militer melulu, tapi diimbangi dengan pendekatan pembangunan. Pemerintah selama ini sudah memberi kekhususan pembangunan untuk Papua. Nah ini perlu terus ditingkatkan. Kita harapkan kalau pendekatan ini berhasil, separatisme enggak akan laku," sambung dia.