Penjahat Perdagangan Manusia Beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta, TKW Ini Korbannya
Berniat mencari kerja di negeri orang, ibu dari satu anak ini malah menjadi korban perdagangan orang.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malang benar nasib El (30) seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Berniat mencari kerja di negeri orang, ibu dari satu anak ini malah menjadi korban perdagangan orang.
Kejadian ini bermula saat 2007 silam, El diberangkatkan menjadi TKW ke Kwuait hingga November 2014.
Lalu karena masa berlaku paspornya habis, akhirnya oleh sang majikan di Kwuait, El dikembalikan ke pihak KBRI Kwuait.
Selama beberapa bulan, El ditampung di KBRI Kuwait sambil menunggu kepulangan.
Karena tidak kunjung ada kabar, orangtua El melaporkan El ke Direktorat Perlindungan WNI di Kemenlu.
Akhirnya, El dipulangkan oleh KBRI Kwuait pada awal 2015.
Namun kepulangan El ke tanah air sangat menyedihkan, karena El tidak diberi pendampingan dan tidak diantar hingga bandara. Hanya dimodali tiket pesawat ke Indonesia.
"Saya dipulangkan oleh KBRI, ke bandara naik taksi. Selama perjalanan ke Indonesia saya sendiri, hanya dikasih tiket pesawat. Sampai di Indonesia juga seperti orang linglung, karena tidak ada yang jemput dari agen atau dari BNP2TKI," ungkap El saat ditemui akhir minggu ini.
Tiba-tiba saja, saat masih di areal dalam Bandara Soekarno Hatta, ada dua perempuan mengenakan batik dan seorang sopir yang menjemput El.
Ternyata di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta ada juga penjahat perdagangan manusia (human trafikking).
Karena tidak kenal dengan mereka, El pun menolak ketika akan dijemput.
Disaat bersamaan, ada seorang TNI berseragam lengkap yang memang sedang melakukan penjagaan di Bandara.
Karena dirundung takut, El langsung memeluk TNI itu. Pada anggota TNI, El mengaku dirinya takut dan tidak kenal dengan orang yang mau menjemputnya itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.