Kadispenum TNI AL: Sabu Sering Diselundupkan Melalui Laut
Diantara ketiga lokasi rawan penyelundupan narkoba tersebut, yang masih belum terungkap adalah jalur Filipina-Manado.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelundupan narkoba melalui jalur laut, telah lama diantasipasi oleh TNI Angkatan Laut.
Menurut Kepala Sub Dinas Penerangan Umum Angkatan Laut (Kadispenum), Kolonel Laut Suradi Agung Slamet, terdapat tiga jalur utama para pemasok narkoba ke Indonesia.
"Yang rawan terdapat di Batam, kedua di Nunukan, dan ketiga jalur Filipina-Manado," ujarnya, ketika berbicang-bincang dengan Tribunnews.com, Selasa (29/9/2015).
Diantara ketiga lokasi rawan penyelundupan narkoba tersebut, yang masih belum terungkap adalah jalur Filipina-Manado.
Menurutnya, terdapat banyak pulau terbentang diantara Filipina dan Manado di Sulawesi Utara.
Para penyelundup itu menggunakan jalur laut untuk mebawa narkoba menuju Manado, sebelum membawanya melalui jalur darat menuju Makassar, Sulawesi Selatan.
"Sampai di Manado menggunakan jalan darat sampai ke Makassar, lalu baru disebar," katanya.
Modus yang digunakan terangnya macam-macam, ada yang dikemas seperti sembako, ataupun dimasukkan ke dalam tubuh kontainer. Adapula yang menggunakan kapal pesiar.
"Modus lain adalah kapal pesiar diturunkan ke laut lalu sindikat tesebut mengambil narkoba dari kapal laut itu," katanya.
Diantara semua narkoba yang paling banyak diselundupkan ungkapnya adalah yang berjenis sabu. Hal itu menurutnya karena, sabu berukuran kecil sehingga mudah diselundupkan dengan daya jual tinggi.
"Narkoba yang paling ngetren, sabu, kecil, ringan, duitnya gede," katanya.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), meminta kepada setiap pihak khususnya masyarakat saling bantu membantu dalam mencegah penyeludupan narkoba.
"Penanggulangan semua aparat harus sadar. Kalau aparat masih terpancing atas logistik maka akan susah. dan kami membutuhkan bantuan informasi warga," katanya.