Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

LIPI: Indonesia Masih Rawan Pangan

(LIPI) menyatakan Indonesia belum terbebas dari ancaman kerawanan pangan.

Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in LIPI: Indonesia Masih Rawan Pangan
TRIBUN/BUKBIS CANDRA ISMET BEY
Warga mencari cacing di sawah sawah di Kawasan Cinambo, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Minggu (20/9/2015). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), luas lahan sawah di Kota Bandung mengalami penyusutan seluas 30-40 hektar setiap tahun. Pada tahun 2009 BPS mencatat luas lahan sawah mencapai 1300 hektar, namun saat ini mengalami penyusutan menjadi 1100 hektar. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) mengatakan penyusutan lahan sawah ini diakibatkan oleh maraknya pembangunan alih fungsi lahan. TRIBUN JABAR/Bukbis Candra Ismet Bey 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan Indonesia belum terbebas dari ancaman kerawanan pangan.

Hal tersebut dikhawatirkan terjadi akibat tingginya konsumsi beras dan rendahnya diversifikasi pangan.

Peneliti Pusat Penelitian ekonomi LIPI, Dr. Latif Adam menyebutkan dengan rata-rata pola pangan harapan (PPH) pada 2012 sebesar 88,2 persen dari target 88,9 persen membuat kinerja diversifikasi pangan indonesia jauh dari ideal.




"Di sisi lain, diversikasi pangan yang diamanatkan dalam Perpres Nomor 22 tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal menekankan pada pemerintah daerah dan masyarakat untuk kembali kepada konsumsi makanan pokok yang sesuai karakteristik," kata Latif Adam pada seminar Forum Kajian Pembangunan Puslit Ekonomi LIPI di Gedung Widya Graha LIPI, Rabu (30/9/2015).

Menurutnya, pola produksi yang berorientasi pada beras menyebabkan pola konsumsi masyarakat belum ideal, tren konsumsi umbi-umbian yang lambat, dan meningkatnya konsumsi makanan instan.

"Pola konsumsi yang tidak berimbang ini akan berdampak pada tingkat kesehatan masyarakat seperti kekurangan gizi, obesitas, dan masalah gizi lainnya," kata Latif.

Pada kesempatan yang sama, Peneliti Puslit LIPI, Esta Lestari menjelaskan seharusnya pemerintah menekankan agar kebijakan diversivikasi pangan segera di realisasikan guna mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

BERITA TERKAIT

"Kebijakan pemerintah yang sangat bergantung pada impor beras membuat produksi pangan lokal menjadi menurun dan mendekati pada pola pangan yang tidak sehat," kata Esta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas