Ribka Tjiptaning: Jokowi Luruskan Sejarah Saja
Ribka mengungkapkan latar belakangnya sebagai anak dari kader Partai Komunis Indonesia (PKI) masih membuat dirinya merasa dihalangi
Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi IX Ribka Tjiptaning menyebutkan Presiden Joko Widodo tidak perlu meminta maaf kepada korban pembantaian pada tahun 1965.
Menurutnya keluarga korban pembantaian di akhir masa orde lama hingga awal orde baru itu, hanya ingin sejarah yang terkait mereka diluruskan.
"Tidak perlu Jokowi minta maaf, kami hanya ingin sejarah tentang peristiwa 65 diluruskan supaya terungkap kebenarannya," kata Ribka di sela bedah buku "Nasib Soekarnois" di Kantor YLBHI, bilangan Cikini, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Dokter yang juga merupakan politisi PDI Perjuangan ini mengaku meski sekarang dia menjabat sebagai anggota DPR RI, karena sejarah yang menurutnya tidak diluruskan, masih ada sikap diskriminasi dari masyarakat yang terus diterimanya.
"Saya dokter, mau bangun rumah sakit tanpa kelas untuk bantu masyarakat, dikaitkan dengan latar belakang politik bapak saya. Padahal yang resmikan Bu Mega," kata Ribka Tjiptaning.
Ribka mengungkapkan latar belakangnya sebagai anak dari kader Partai Komunis Indonesia (PKI) masih membuat dirinya merasa dihalangi saat ingin berkiprah di partainya, PDI Perjuangan.
"Di partai saya masih merasa dihalangi untuk berkiprah," katanya.
"Padahal saya tahu yang anak PKI ada banyak, tapi cuma saya saja yang mau terang-terangan," katanya.