Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Faktor yang Menyulitkan Dalam Merekayasa Hujan Buatan di Atas Titik Lokasi Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan sulit dipadamkan karena merekayasa hujan buatan juga susah. Ini yang membuat susah.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Faktor yang Menyulitkan Dalam Merekayasa Hujan Buatan di Atas Titik Lokasi Kebakaran Hutan
SRIWIJAYA POST/Syahrul Hidayat
Ilustrasi kebakaran hutan 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKRTA --- Sudah berbulan-bulan kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan tidak kunjung bisa dipadamkan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, mengaku belum bisa memastikan kapan bencana tersebut berakhir.

"Kalau tanya kapan selesai ? Kalau seperti ini saya lihat parameter, saya lihat laten kebakaran itu, lalu cuaca, ini unpredictable (red: tidak terprediksi. Saya tidak bisa memberikan jawaban pasti," kata Willem Rampangilei di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (6/10/2015).

Faktor yang bisa mempercepat padamnya titik kebakaran adalah turunnya hujan.

Gelombang panas El Nino yang diprediksi melanda wilayah Indonesia sampai November mendatang, telah memperkecil potensi turunnya hujan.

Willem Rampangilei menyebut pemerintah juga tidak bisa mengusahakan turunnya hujan buatan, karena awan yang tersedia di langit di atas lokasi kebakaran, kurang mumpuni untuk direkayasa menjadi awan hujan.

Berita Rekomendasi

"Saya akan berusaha menyelesaikan masalah ini. Cuaca itu unpredictable. Itu salah satu faktor yang membuat kita tidak bisa memberikan, tanggal berapa (bencana selesai)," terangnya.

Titik api yang sulit dipadamkan, adalah titik api yang berada di lahan gambut.

Pasalnya lokasi titik api berada di bawah permukaan tanah, dan bila tidak disiram dengan air yang memadai, air tersebut justru akan memicu asap yang lebih besar.

Kata dia ada juga titik api baru yang terletak di titik api yang sebelumnya sudah dipadamkan, dan di tempat yang sebelumnya tidak terbakar.

Diduga hal itu terjadi karena ada sebagian warga, yang memanfaatkan insiden ini untuk membersihkan lahan mereka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas