Fahri Hamzah Orasi di Depan Pengunjuk Rasa Anti-Jokowi
Ratusan orang melakukan unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR sore ini, Selasa (20/10/2015).
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan orang melakukan unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR sore ini, Selasa (20/10/2015).
Akibatnya arus lalu lintas di jalan Gatot Soebroto, Jakarta Pusat tersendat.
Massa yang membawa bendera bertuliskan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan GPII itu mendesak Jokowi lengser dari jabatannya sebagai presiden.
Sambil berorasi, unjuk rasa sempat diwarnai dengan aksi bakar ban serta melempar bambu ke arah Gedung DPR.
Aksi bakar ban itu sempat dipadamkan aparat kepolisian.
Namun, massa kembali beraksi dengan melempar botol plastik serta batu ke Gedung DPR.
Hal itu pun membuat aparat mengerahkan mobil water cannon untuk menghalau massa.
Sekitar 50 personel kepolisian juga sigap mengamankan situasi.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah lalu menemui massa pendemo.
Ia meminta maaf karena harus memimpin rapat paripurna terlebih dahulu.
"Karena masalah kita rumit dan kekuasaan tidak memadai mengambil aspirasi kita," kata Fahri.
Fahri berorasi dari atas panggung truk yang ditumpangi mahasiswa. Ia juga menyinggung persoalan pemakzulan.
Fahri menginginkan para pendemo tidak memilih jalan pintas.
"Karena masalah kita rumit dan kekuasaan tidak memadai untuk mengambil aspirasi kita. Maka mahasiswa yang mengambilalih," katanya.
Ia melihat adanya persoalan yang sama dimana pemerintah tidak efektif menuntaskan janji-janjinya.
Fahri menuturkan adanya permasalahan individual di kabinet.
"Mari kita fokus dengan jalannya pemerintahan yang sekarang. Kita harus sabar dengan proses seperti ini. Tidak ada proses jalan pintas dalam demokrasi. Karena jalan pintas itu berdarah-darah, anda jangan mau," kata Fahri kepada mahasiswa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.