Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukuran Badan Jokowi Tak Berubah

Jas yang dikenakan Jokowi di acara sakral di gedung MPR adalah jas buatan Rusman.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ukuran Badan Jokowi Tak Berubah
Tribunnews/Tribunnews/abdul qodir
LANGGANAN JOKOWI - Rusman (62), pemilik Feng Sin Tailor, sedang menyiapkan kain yang akan dijahit di tempat usahanya di Kemayoran, Jakarta Pusat, pekan lalu. Rusman merupakan penjahit langganan Presiden Joko Widodo sejak 2012 atau sejak Jokowi menjabat Gubernur DKI. Salah satu karya Rusman adalah jas yang dikenakan Jokowi saat dilantik sebagai Presiden di Gedung MPR, 20 Oktober 2014. Tribunnews/abdul qodir 

MENJELANG maupun selama kampanye pilpres, Jokowi menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat kecil dalam bentuk makan siang di warteg ataupun naik bajaj. Kini, di saat pemerintahan Jokowi-JK genap berumur setahun, orang-orang yang pernah bersinggungan dengan Jokowi menyatakan harapannya.

RUSMAN (62), pemilik Feng Sin Tailor, punya andil pada pelantikan Jokowi menjadi Presiden, 20 Oktober tahun lalu. Jas yang dikenakan Jokowi di acara sakral di gedung MPR adalah jas buatan Rusman.

Sebagai orang yang kenal Jokowi sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta, pria kelahiran Kalimantan Barat ini mengakui, awalnya ia menaruh harapan tinggi ketika Jokowi terpilih menjadi presiden. Dia berharap Jokowi bisa menyejahterakan rakyat dan membawa kembali kejayaan Indonesia di kancah internasional.

Namun, menurut Rusman, hingga pemerintahan berjalan setahun, Jokowi belum bisa membuktikan program kerja, visi, dan misi yang diusung pada masa kampanye Pilpres 2014. Justru terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berimbas pada kenaikan harga barang-barang.

"Dolar naik, modal ikut naik karena hampir semua bahannya bahan impor, bahan lokal sedikit," kata Rusman saat ditemui di Feng Sin Taylor, Kemayoran, Jakarta, pekan lalu. "Impor dari Itali, China, dan lainnya," imbuhnya.

Harga bahan impor itu mengalami kenaikan sekitar 10 persen dari harga sebelumnya. "Tergantung jenis bahannya, paling mahal bahan wol dari Itali," kata pria yang sudah 40 tahun menekuni profesi sebagai penjahit dan berprinsip menjaga kualitas jahitan dan kepuasan konsumen itu.

Rusman pun rela memangkas margin keuntungan agar pelanggannya tidak berpaling ke penjahit lain.

Berita Rekomendasi

Secara umum, kata Rusman, tingkat kesejahteraan dirinya maupun belasan pekerjanya masih biasa-biasa saja. Usahanya juga tak meningkatan signifikan.

"Setahun terakhir biasa aja, nggak berubah," tuturnya. Malah, pendapatannya sedikit menurun seiring tingginya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Namun pria berusia 62 tahun itu mengaku santai saja menghadapi situasi ekonomi terkini karena tak lagi memikirkan biaya pendidikan. "Anak saya tiga orang, semuanya sudah menikah dan kerja. Cucu ada dua," ujarnya seraya tersenyum.

Rusman memaklumi kondisi yang dihadapi Jokowi. Menurutnya, waktu setahun tidak cukup untuk membuktikan janji-janji kampanye. "Kan tidak bisa secepatnya, perlu waktu," ujarnya.

Namun Rusman juga melihat ada sedikit perubahan pada beberapa aspek selama setahun Jokowi memimpin Indonesia. "Saya rasa pasti ada kemajuan, entah kecil atau besar. Saya yang di Jakarta nggak tahu seperti apa di daerah-daerah. Bukan mustahil, kelak Indonesia bisa lebih bagus, misalnya pelabuhannya," kata penjahit langganan Jokowi sejak 2012 atau sejak Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI.

Menurut Rusman, meski kondisi perekonomian masa Jokowi tak berbeda dari sebelumnya, namun Jokowi punya kepribadian yang lebih baik dibandingkan pendahulunya. "Presiden yang sekarang kan lebih dekat dengan rakyatnya dibanding yang lama. Saya rasa Indonesia makin lama makin bagus," katanya.

Sebagai pribadi, menurut Rusman, Jokowi tidak berubah. Mulai kesederhanaan hingga kedekatannya dengan rakyat kelas bawah. Hanya frekwensi blusukannya saja yang berkurang. "Kan dia masih sempat ke daerah-daerah, misalnya ke lokasi kebakaran hutan. Karakter dia masih seperti dulu," ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas