Sambangi PBNU, Budi Waseso Diminta Perangi Narkotika Layaknya Teroris
Aqil mengatakan, kejahatan yang dilakukan oleh sindikat narkotika dinilai destruktif dan sangat merugikan bangsa ini.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mendatangi markas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Dalam kesempatan itu, Budi bertemu dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj di kantornya, Jumat (23/10/2015).
Dalam sambutannya, Aqil mengatakan, kejahatan yang dilakukan oleh sindikat narkotika dinilai destruktif dan sangat merugikan bangsa ini.
"Para sindikat telah menyebabkan jutaan anak bangsa terjerat narkotika dan puluhan korban di antaranya meninggal dunia setiap harinya. Ironisnya lagi, Indonesia kini telah menjadi pangsa pasar yang sangat besar dan dijadikan sasaran empuk para bandar," kata Aqil.
Untuk menghadapi musuh yang sangat nyata ini, Said mengatakan perlu kerja sama lintas sektor agar persoalan narkotika bisa diberantas.
Dalam hal ini, NU siap mendukung BNN dalam gerakan pencegahan dan juga pemberantasan narkotika sesuai dengan potensi yang dimiliki.
NU adalah organisasi yang sangat besar dan memiliki cabang di seluruh nusantara. Dengan demikian, kata Said para Kiai NU sangat siap untuk mendukung gerakan penanggulangan masalah narkotika baik dalam kondisi darurat ataupun tidak.
Sebagai langkah pencegahan, optimalisasi kiai dan santri akan menjadi upaya yang sangat strategis.
Wacana ke depan, NU akan merancang sebuah buku pedoman dakwah yang memuat materi bahaya narkotika dan ini nantinya bisa digunakan oleh para Kiai untuk memberikan pencerahan pada jamaah di seluruh pelosok nusantara.
Terkait dengan korban narkotika yang juga menyasar kalangan anak-anak, Said mengaku sangat prihatin menyikapinya. Dia berpesan kepada para orang tua agar menjadi benteng utama dalam hal pembinaan terhadap anak-anaknya.
"Pendekatan parenting itu menjadi penting dan sehingga ada model pengasuhan yang tepat," katanya.
Dengan maraknya kejahatan narkotika yang ada, NU juga meminta agar penegak hukum cepat tanggap dan bisa mencegah sejak dini agar pasokan narkotika tidak masuk ke wilayah NKRI.
"Penegak hukum jangan seperti pemadam kebakaran, artinya menangkal sejak dini akan jauh lebih efektif ketimbang menangani setelah terjadi," kata Said.
Ketika disinggung tentang aturan hukum terkait narkotika, Said melihat bahwa harus ada dinamika dalam penyusunan aturan atau undang-undang, mengingat sindikat selalu mencari celah agar bisa menyebarkan barang haram narkotika seperti dengan merekayasa zat-zat kimia agar menjadi narkotika jenis baru yang tak terjamah oleh undang-undang.
Menanggapi masukan yang penting dari NU, Budi Waseso memastikan pihaknya akan senantiasa serius dalam menanggulangi masalah narkotika di negeri ini.
Dirinya membeberkan, BNN bukan hanya tegas dalam memberantas jaringan sindikat hingga ke akar-akarnya akan tetapi juga akan memiskinkan para bandar sehingga mereka tidak lagi bisa memutarkan roda bisnisnya meski sudah berada dalam bilik penjara.
"Kami akan menjerat para bandar dengan mengusut tindak pidana pencucian uang sehingga aset-aset mereka bisa disita," kata Budi Waseso di hadapan para pengurus NU.