Menteri Luhut Pimpin Rapat di Kantor BNPB Berlangsung Penuh Tawa
Rapat koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di BNPB lewat video call dengan sejumlah perwakilan di daerah berlangsung penuh canda.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKRTA - Gara-gara sistem video conference tak normal, rapat penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang dipimpin Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan, penuh canda tawa.
Rapat yang digelar di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta Timur, Rabu (28/10/2015), sedianya diikuti oleh sejumlah pejabat daerah melalui sistem video call. Namun karena kesalahan sistem, rapat hanya diikuti Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.
Di awal rapat, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, sempat memberitahukan Luhut dan peserta rapat lainnya termasuk Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, bahwa perwakilan Kalimantan Tengah tidak bisa berpartisipasi karena kegagalan sistem.
"Kalimantan tengah tadi sudah latihan, tapi mati," ujar Sutopo.
Rapat dilanjutkan dengan permintaan Luhut agar perwakilan Riau memberikan laporannya. Luhut memanggil perwakilan Riau bernama Patrick, yang wajahnya tampak jelas di layar jumbo yang terpampang di tempat rapat.
"Patrick, Riau bagaimana perkembangannya sekarang?" tanya Luhut.
Laporan yang disampaikan Patrick tak tersampaikan baik. Dari tempat Luhut memimpin rapat, suara Patrick sama sekali tak terdengar. Beberapa kali Luhut mengingatkan Patrick, bahwa suaranya tidak terdengar.
Tiba-tiba, Patrick beranjak dari tempat duduknya dan pergi. Hal itu memicu gelak tawa peserta rapat, wartawan dan yang ada di ruangan tersebut. "Mungkin sedang evakuasi pak," ujar Sutopo dengan nada bercanda.
Namun video call berjalan mulus ketika Luhut berinteraksi dengan Plt Gubernur Riau. Suara Arsyadjuliandi terdengar jelas, begitu juga dengan suara Luhut didengar baik dari Riau.
Tjahjo ikut nimbrung dan bertanya soal kelompok masyarakat yang diduga membakar lahan. Namun pertanyaan Tjahjo tak dijawab baik, karena dari ujung sambungan terdengar suara gemuruh. Dari layar, Plt Gubernur Riau nampak terganggu oleh suara itu.
"Herculesnya sedang memanaskan mesin di sini pak," terang Arsyadjuliandi.
Setelah itu kordinasi dilnjutkan Arsyadjuliandi. Ia diingatkan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, untuk selalu tanggap terhadap tingkat pencemaran udara.
Lalu Luhut ikut berbicara dan mengingatkan soal rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sumatera Selatan. Tapi lagi-lagi saluran kembali terganggu. "Ah tidak jelas juga ini barang," celoteh Luhut dengan logat khas Sumatera Utara.
Koordinasi berikutnya dengan perwakilan Palembang, seorang perwira TNI berkumis yang dipanggil Luhut dengan panggilan Tri. Namun kordinasi sama sekali tidak berlangsung mulus, lagi-lagi karena sambungan terganggu.
"Tri bagaimana? Sudah dengan Tri, kumis lu saja yang kelihatan," ujar Luhut yang mengundang gelak tawa sebagian besar yang hadir di ruangan rapat.