Rahmat Kardi: Bela Negara Untuk Tangkal Serangan Tiongkok
Bela negara adalah kewajiban semua warga yang harus disambut dengan gegap gempita,
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mempertahankan kedaulatan negara adalah kewajiban warga negara. Terutama mempertahankan kepulauan Natuna yang akan diambil Tiongkok
"Bela Negara adalah untuk mempertahankan NKRI. Ingat kita tidak rela kehilangan pulau Natuna untuk diambli oleh Tiongkok. Maka kita harus dukung militer untuk mempertahankannya," kata Ketua Perhimpunan Pengusaha Muslim Indonesia (PPMMI), Rahmat Kardi, SH, dalam diskusi publik dengan tema “Bela Negara adalah Kewajiban, Pengabdian, dan Kemandirian Yang Melekat Pada Setiap Warga Negara di Aula STEBANK Islam, Jakarta, Jumat (30/10/2015).
Menurut Rahmat Kardi, bela negara adalah kewajiban semua warga yang harus disambut dengan gegap gempita, Sebab bela negara bukan hanya kewajiban militer dan polisi semata.
Sekjen Aliansi Mahasiswa untuk Pedagang Pasar Tradisional (AMT), Ivano Mahendra S.IP menyatakan bahwa sesuai dengan konstitusi maka masyarakaat harus komitmen mendukung bela negara seperti yang dicanangkan pemerintah.
Salah satu contohnya adalah kepatuhan para pedagang terhadap hukum dapat disebut dari bentuk dari bela negara tersebut.
"Bela negara itu untuk menjalin hubungan yang harmonis antar masyarakat tetap eksis. Bela negara adalah wujud dari kecintaan kita pada NKRI," tuturnya.
Ketua Umum Gerakan Muda Nusantara (GEMA NUSA), Andra Bani Sagalane, SH, MH menambahkan bahwa bela negara tercantum dalam konstitusi negara Indonesia UUD 1945.
Tentunya, mahasiswa yang menjadi aktivis BEM harus menjadi pelopor bela negara tersebut. Sebab sudah kodratnya pemuda itu ingin selalu maju dan terus bergerak. Namun harus tetap menjunjung tinggi hukum, konstitusi, dan budaya Bangsa Indonesia. (dod)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.