TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan isyarat mundur dari jabatannya.

Hanura pun bereaksi atas isu tersebut.

"Tidak ada asap kalau tidak api. Mungkin itu adalah kalimat yang pantas menggambarkan situasi dibalik rencana mundurnya menteri Susi dari kabinet Jokowi," kata Ketua DPP Hanura Miryam S Haryani kepada Tribunnews.com, Minggu (1/11/2015).

Miryam mengatakan sejauh ini Susi merupakan salah satu menteri yang memiliki prestasi bagus di kabinet. Bahkan, Susi mendapatkan rapor menteri yang paling bagus dan karakternya pun bukan tipe orang yang melepaskan tanggungjawab ditengah jalan. "Sehingga wajar apabila kemudian publik mengira-ngira kenapa tiba-tiba Susi mau mundur?" tanyanya.

Anggota Komisi V itu menuturkan Presiden Jokowi perlu segera mengklarifikasi isu ini kepada yang bersangkutan agar tidak menjadi isu liar dan dimanfaatkan oleh banyak pihak. Terlebih beredar kabar ada yang sudah tidak sabar untuk segera masuk ke kabinet Jokowi-JK.

Ia berharap presiden mampu menempatkan diri dalam posisi yang tepat ditengah banyaknya desakan untuk segera melakukan reshuffle kabinet jilid 2. Ia mengingatkan konsensus partai pendukung Jokowi dulu memang berjuang bersama tanpa syarat dan bagi-bagi kursi.

"Namun tentu tidak etis apabila kemudian orang yang tidak pernah berjuang bareng tiba-tiba muncul dan mau perlakuan istimewa. Bahkan apabila sampai menggeser kinerja menteri yang punya prestasi bagus," ungkapnya.