Bawaslu Antisipasi ''Serangan Fajar''
Menurut Daniel sepinya pilkada yang dilakukan serentak tahun ini, dapat diikandisikan terhadap dua hal.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski beberapa pihak mengatakan bahwa Pilkada Serentak terlihat sepi, Pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Daniel Zuchron mengatakan bahwa pihaknya saat ini tidak akan lengah menghadapi hal tersebut.
Menurut Daniel sepinya pilkada yang dilakukan serentak tahun ini, dapat diikandisikan terhadap dua hal. Pertama, para pasangan calon dan tim sukses telah memahami aturan. Kedua, sedang mempersiapkan "serangan fajar".
"Justru yang bahaya ini jika yang kedua terjadi. Momen serangan fajar ini akan membabi buta dan luput dari pengawasan karena biasanya pengawas sedang mempersiapkan hal lain," katanya.
Daniel menambahkan pelaporan pelanggaran aktivitas kampanye yang jarang pada saat ini, juga merupakan hal yang aneh dan perlu penelusuran lebih lanjut, karena bukan tidak mungkin panwaslu di beberapa tempat mengalami tekanan luar biasa dari petahana.
Di Mojokerto misalnya, Daniel meyakini bahwa ada penekanan yang terjadi kepada pihak panwas disana karena banyak hal mengenai anggaran yang prosesnya terlalu lama.
"Mojokerto ini sudah menjadi fokus kami sejak lama. Soalnya masalah NPHD pada tahap awal sudah bermasalah. Makanya kami akan konfirmasi lebih lanjut," kata Daniel.