Ki Bagus Hadikusumo Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Muhammadiyah Gelar Syukuran
Acara sendiri rencananya akan digelar pukul 20.00 WIB, dan akan dibuka oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir
Penulis: Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pejabat negara dijadwalkan menghadiri acara syukuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional untuk Ki Bagus Hadikusumo di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/11/2015) malam.
Dari agenda yang diberikan panitia, diketahui Ketua MPR, Zulkifli Hasan, Ketua DPR, Setya Novanto dan Ketua DPD, Irman Gusman turut diundang dalam syukuran ini.
Adapun perwakilan dari Pemerintah, PP Muhammadiyah juga mengundang Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Acara sendiri rencananya akan digelar pukul 20.00 WIB, dan akan dibuka oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir. Pantauan Tribun, tamu undangan yang sebagiannya merupakan anggota DPD RI telah hadir. Bunga selamat pun sudah menghiasi gedung dakwah ini.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah memberikan gelar pahlawan nasional kepada Tokoh Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo. Ki Bagus merupakan satu dari 5 tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Nasional karena jasanya bagi bangsa dan negara.
Ki Bagus lahir di Yogyakarta, 24 November 1890 dan meninggal di Jakarta, 4 November 1954 pada umur 64 tahun. Putra Raden Haji Lurah Hasyim ini dilahirkan di kampung Kauman dengan nama R. Hidayat.
Ki Bagus kecil belajar di Sekolah Rakyat kemudian di Pesantren Wonokromo Yogyakarta. Pelajaran dan nilai-nilai yang ditanamkan di pesantren membentuk Ki Bagus menjadi pribadi yang agamis apalagi Ki Bagus berasal dari lingkungan keluarga santri. Selama di pesantren beliau mendapat pelajaran kitab- kitab agama, terutama di bidang fikih dan tasawuf.
Tahun 1922 Ki Bagus menjadi Ketua Majelis Tabligh, tahun 1926 menjadi Ketua Majelis Tarjih dan anggota Komisi MPM Hoofdbestuur Muhammadijah. Tahun 1942 hingga 1953 terpilih menjadi Ketua PP Muhammadiyah.
Saat menjadi Ketua Muhammadiyah di masa pendudukan Jepang, Ki Bagus sering mengadakan dialog dengan Jepang agar siswa-siswa Muhammadiyah tidak menyembah matahari setiap hari atau melakukan Sekerei.
Di samping memimpin Muhammadiyah, Ki Bagus juga menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Beliau ikut merumuskan dasar negara bersama Ki Hajar Dewantara dan Muhammad Hatta, Ir Soekarno, Muhammad Yamin, AA Maramis, R Otto Iskandar Dinata, Mas Soetardjo Kartohadikoesoemo dan KH Wahid Hasyim.
Ki Bagus Hadikusumo sangat besar peranannya dalam perumusan Muqadimah UUD 1945. Dia memberikan masukan agar Muqaddimah UUD 1945 berlandaskan ketuhanan, kemanusiaan, keberadaban, dan keadilan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.