Menteri ESDM Tuding Politisi "Kuat" Catut Nama Presiden dan Wapres ke Freeport
Menteri ESDM mengaku tak bisa menyebut siapa politisi yang coba menjual nama dua pimpinan tertinggi republik itu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyebut ada tokoh politik yang sangat berkuasa mencoba menjual nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kepada Freeport.
Dengan mencatut nama Presiden dan wapres, politisi itu menjanjikan ke Freeport agar kontrak bisa segera diberikan.
"Seolah-olah presiden minta saham. Wapres juga dijual namanya. Saya sudah laporkan kepada keduanya. Beliau-beliau marah karena tak mungkin mereka melakukan itu," ujar Sudirman Said seperti dikutip dalam acara Satu Meja yang ditayangkan Kompas TV dan dikutip Kompas, Selasa (10/11/2015).
Nonton Video-nya di Sini:
Namun, dia mengaku tak bisa menyebut siapa politisi yang coba menjual nama dua pimpinan tertinggi republik itu.
Hanya saja, Sudirman mengatakan bahwa orang itu cukup terkenal. Selain mencoba menjual nama Presiden dan Wapres, Sudirman menyebut orang itu juga meminta proyek pembangkit listrik di Timika dan meminta bagian saham Freeport
"Dan, saya berani mengatakan karena terjadi dua kali diskusi dan (dia/mereka) dua kali konsisten mengatakan, 'Saya bisa membantu Anda, tetapi dengan syarat tadi, berilah saham'," kata Sudirman.
Menurut Menteri ESDM, aksi percobaan orang-orang yang dia sebut sebagai pemburu rente itu tak hanya terjadi saat ini.
Presiden Direktur Freeport-McMoRan Inc. James R Moffett kata Sudirman pernah menceritakan pengalamannya diperlakukan serupa dimasa lalu. Intinya tutur dia, Freeport tak memenuhi permintaan para pemburu rente tersebut.
"Saya bersyukur karena proses ini tidak terjadi sehingga Indonesia tidak dipermalukan. Dan, akhirnya proses ini melalui jalur yang normal di mana sektor menjadi pengambil keputusan dan Presiden memutuskan sendiri tanpa harus melalui deal semacam itu," ucap Sudirman.
Penulis : Yoga Sukmana