Jangan Terpancing Hoax, Lakukan 3 Hal Ini Sebelum Sebarkan Berita
Jangan menelan mentah-mentah informasi yang beredar di dunia maya. Lakukan 3 hal ini sebelum sebar berita biar lebih cerdas!
Penulis: Sponsored Content
Artikel ini hasil persembahan Tribunnews dengan Kurio
TRIBUNNEWS.COM – Orang boleh mengatakan fakta itu suci. Apalagi wartawan dan para penulis. Namun, pada kenyataannya, menemukan fakta di tengah arus informasi yang semakin berlarian kencang ternyata tidak semudah yang dikira.
Internet merupakan kata kunci di sini. Ia bisa bertindak seperti pisau bermata dua: mencerdaskan atau membodohkan.
Sudah jadi rahasia umum jika sekarang sudah terlalu banyak informasi yang kurang akurat, tidak kredibel, atau malah hoax alias bohong. Semua itu dengan begitu mudah beredar dari satu ponsel ke ponsel lainnya.
Simpang siurnya pemberitaan kasus Arzetti yang terjadi beberapa waktu lalu merupakan contoh terbaik. Banyak orang bingung karena saking banyaknya selentingan yang beredar.
Orang bisa berkomentar A, kemudian tiba-tiba berubah menjadi B esok harinya hanya karena telat mengikuti perkembangan terbaru.
Belum lagi informasi yang acapkali diperbarui dalam hitungan menit lewat berbagai media. Itu semua sering membuat kita merasa ketinggalan dan tidak update.
Nah, jika sudah terjebak dalam situasi demikian, apa yang sebaiknya dilakukan?
Dibanding mengutuki kegelapan, lebih baik menyalakan lilin-lilin kecil. Itu yang sering orang bijak katakan.
Jika setuju pepatah lama tersebut, tidak ada salahnya mulai bertindak untuk “memberi makan” otak kita dengan membaca informasi yang sekiranya berkualitas dan terpecaya.
Namun, bagaimana caranya?
Untungnya hal tersebut tidak sulit. Informasi memang terus diperbaharui dalam hitungan detik dan menit, tapi begitu juga akal pikiran masing-masing.
Seiring semakin dewasanya orang-orang dalam membaca informasi, banyak pula cara sederhana yang bisa dilakukan agar tidak terpancing hoax.
Berikut tiga tips sederhana agar tidak termakan hoax ketika membaca informasi di dunia maya.
Waktu Itu Mahal, Begitu Juga Kepercayaan
Kualitas suatu informasi bisa dilihat dari seberapa penuh orang-orang percaya pada isu yang diceritakan. Jangan sia-siakan waktu yang begitu berharga dengan membaca informasi yang sekiranya kurang terpercaya.
Boleh saja membaca informasi yang menghibur tentang selebritis, misalnya, tapi selalu sisakan ruang kosong untuk sikap kritis dan skeptis dalam diri.
Sebab, kritis dan skeptis bukan berarti menolak segala sesuatu dengan membabi-buta. Kritis dan skeptis lebih pada usaha mencari kebenaran yang terkandung dalam informasi.
Jika pada akhirnya kebenaran itu diperoleh, akhirnya kita sendiri yang mengambil manfaatnya, bukan orang lain.
Dua Mata, Dua Telinga, Dua Sisi
Beruntung kita semua dianugerahi dua mata dan telinga. Itu membuat kita semua bisa melihat peristiwa dari dua sisi. Sebab, pada dasarnya tidak ada yang selamanya benar atau salah, kan?
Dengan begitu, sudah sepantasnya ketika membaca informasi yang berseliweran di jagad maya, kita selalu cari sudut pandang lain yang kiranya belum sempat diceritakan.
Informasi yang sering disajikan secara sepotong-sepotong bisa dimanfaatkan dalam hal ini. Anda bisa terdorong mencari tahu lebih jauh tentang isu tersebut serta memahami gambaran besarnya.
Jika waktunya terbatas, bisa pula mencarinya lewat kata kunci tertentu di mesin pencari internet. Itu jauh lebih mudah, praktis, sekaligus menantang kita untuk mengecek informasi yang disajikan.
Sebab, siapa pun bisa menulis dan bercerita sekarang. Sudah bukan rahasia lagi kalau banyak informasi menarik yang disajikan di internet yang sering luput dari perhatian.
Mereka adalah harta karun yang tidak ternilai harganya bagi siapa saja yang senang membaca dan mengetahui hal-hal baru. Sudut pandang Anda pun menjadi lebih kaya.
Ponsel Pintar untuk Orang yang (juga) Pintar
Sebagian besar orang menghabiskan waktu dengan membaca lewat smartphone sekarang. Tidak peduli di mobil, kereta, pesawat, atau di restoran ketika sedang berkumpul dengan teman atau keluarga.
Semua itu merupakan peluang bagus untuk menciptakan “budaya membaca” yang cerdas. Dibanding hanya bergosip atau menyebar pesan yang belum jelas kebenarannya, lebih baik mulai gunakan smartphone untuk membaca informasi yang terpercaya di situs pilihan.
Selain lebih teratur dan rapi, Anda juga menjadi lebih hemat waktu dan energi ketika membaca. Di samping itu, Anda pun bisa memilih topik berita yang sesuai pilihan dan selera masing-masing.
Apalagi sekarang banyak aplikasi smartphone yang membuat waktu membaca lebih menyenangkan. Aplikasi-aplikasi tersebut membuat waktu membaca lebih berkualitas dengan fitur-fitur di dalamnya.
Seperti Kurio misalnya. Aplikasi berita tersebut menyajikan informasi dari beragam portal Indonesia secara bersamaan. Anda pun diajak menjelajahi fitur-fiturnya secara praktis dan nyaman.
Waktu membaca yang terbatas karena berbagai kesibukan pun tidak masalah. Karena berita di sana bisa disimpan sementara waktu untuk kemudian dibuka lagi di waktu yang lain. Sangat praktis dan nyaman, bukan?
Smartphone juga akhirnya punya lebih banyak fungsi selain chatting atau menelepon. Pesan berantai yang sekiranya hoax pun dapat dihindari dengan caranya yang cerdas, tanpa perlu menggerutu atau menyebarkan energi negatif pada orang lain.
Dunia berada dalam kuasa jari Anda rupa-rupanya bukan lagi sekadar slogan kosong belaka.
Di samping itu, jangan lupakan juga kualitas diri Anda senantiasa berkembang setiap waktu, tidak peduli tua atau muda. Pastikan diri Anda senantiasa bertambah cerdas lewat asupan informasi yang setiap hari dikonsumsi.
Jadi, ketika ada informasi yang sekiranya hoax, Anda bisa tinggal mengabaikannya begitu saja dan fokus pada hal yang benar-benar penting dalam hidup sehari-hari. Bukankah begitu?
Nah, apakah Anda sudah siap menggunakan aplikasi pintar, seperti Kurio, di smartphone sebelum menyebarkan informasi pada teman atau keluarga? (advertorial)