TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan ini di daerah terjadi peristiwa ‎kaburnya beberapa tahanan polisi seperti di Polrestabes Surabaya Jawa Timur dan di Polres Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Diduga kaburnya beberapa tahanan ini karena adanya keterlibatan ‎beberapa penjaga tahanan disana.

Soal dugaan itu, saat ini tengah diselidiki Polri.

"‎itu mesti diselidiki dulu, kan baru informasi. Masih diselidiki benar atau tidak terlibat," tegas Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Jumat (13/11/2015) di Mabes Polri Jakarta.

Jenderal bintang empat ini melanjutkan pihaknya belum bisa mengambil sikap karena hingga kini belum ada bukti keterlibatan anggota.

Padahal para pimpinan Kasatwil di daerah sudah mengendus adanya indikasi keterlibatan anak buahnya yang bertugas sebagai penjaga tahanan main mata dengan tahanan yang kabur.

Untuk diketahui, kasus kaburnya dua tahanan narkoba dari sel Polrestabes Surabaya terus didalami.

Peristiwa itu terjadi Selasa (10/11/2015), dua tahanan yang kabur yakni‎ Doni Susanto yang sudah kembali ditangkap dengan Alfian yang kini masih diburu.

Kasi Propam Polrestabes Surabaya Kompol Tri Sujoko mengaku pihaknya sudah memeriksa empat anggota yang bertugas dianggap lalai menjalankan tugasnya.

Hal itu berdasarkan penyelidikan sementara yang dilakukan tim Propam Polrestabes Surabaya.

Terpisah Kapolres Bolaang Mongondow (Bolmong) AKBP William Simanjuntak, marah terkait penghuni rumah tahanan (rutan) yang kabur.

Pihaknya langsung mengumpulkan anggota yang bertugas dan menginterogasi. Ia menduga ada oknum anggotanya yang ‘main mata’ dengan tahanan.