Desmond: Mempermalukan DPR, Kalau Novanto Gentlemen Mundur
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa angkat bicara mengenai laporan Menteri ESDM Sudirman Said.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa angkat bicara mengenai laporan Menteri ESDM Sudirman Said.
Sudirman akhirnya mengakui politikus yang dilaporkan mencatut nama presiden dan wakil presiden terkait Freeport adalah Ketua DPR Setya Novanto.
Ia mempertanyakan apakah obrolan tersebut sebagai pribadi Novanto atau dalam kapasitasnya sebagai Pimpinan DPR atau bukan.
"Kalau benar itu urusannya adalah urusan pribadi Novanto ya kan tidak ada masalah sebenarnya. Tidak ada masalah kalau ini bisnis murni pribadinya tidak menggunakan power dia sebagai pimpinan DPR," kata Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/11/2015).
Namun, kata Desmond, jika tindakan Novanto dilakukan atas tindakannya sebagai Pimpinan DPR maka hal itu masuk dalam kategori tidak patut.
Bila novanto menggunakan jabatannya sebagai Ketua DPR dalam pembicaraannya dengan Freeport, dikatak Desmon tidak ada pilihan bagi Novanto untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR.
"Tidak ada pilihan bagi kami sebagai anggota ya harusnya malu dengan Novanto. Kalau perlu dia seorang gentlemen ya mundur. Ini kan mempermalukan DPR," katanya.
Politikus Gerindra itu juga meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
Apakah lobi yang dilakukan Novanto sebagai pribadi atau dalam jabatannya sebagai pimpinan DPR.
"Kalau pimpinannya DPR dalam kapasitasnya bukan pribadi memperdagangkan jabatannya kan ini juga berdampak. Nah menurut saya lebih terhormat saudara Novanto mundur gitu loh," ujarnya.
Ketika ditanyakan apakah MKD masih layak dipercaya pascapenyelesaian kasus Donald Trump, Desmond mengaku sulit berkomentar.
"Makanya ini lah ujian terbesar bukan kami di Komisi III. Ujian terbesarnya adalah bisa nggak MKD dipercaya masyarakat. Kalau MKD tidak dipercaya masyarakat, Masih percaya nggak sama MKD atau kalau kita lihat tuntutan yang saya kira tidak patut adalah masih percaya enggak masyarakat terhadap DPR," ungkapnya.