Bulog Harus Tingkatkan Penyerapan Beras dan Gabah
Perum Bulog diminta meningkatkan penyerapan beras, gabah kering panen
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dalam pertemuan Focus Group Discussion (FGD) 2015 di atas KM Kelud, Perum Bulog diminta meningkatkan penyerapan beras, gabah kering panen, dan gabah kering giling. Hal itu sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2015.
"Perum Bulog punya tugas untuk mempunyai kewajiban mengambil alih penyerapan jadi ada tiga, beras, gabah kering panen, gabah kering giling dan beras," ujar Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro, Minggu (22/11/2015).
Wahyu memaparkan penyerapan penyimpanan Bulog saat ini 3,9 juta ton atau hanya memegang 6 sampai 7 persen dari jumlah beras beredar 43 juta ton. Ke depannya Bulog diminta menaikkan kapasitas jadi 15 persen.
"Jadi ini yang kemarin dibuat roadmap bagaimana ke depan bulog bisa memegang stok beras sampai dengan 15 persen dari 43 juta," tegas Wahyu.
Wahyu menambahkan dalam membantu Bulog menyerap beras dan gabah akan dibuatkan anak usaha bersama sinergi BUMN. Beberapa BUMN yang akan diajak diantaranya PT Sang Hyang Sri yang memiliki bibit unggul dan PT Pertani.
"Jadi bulog punya satu anak perusahaan dalam distribusi. Bulog juga akan koordinasi dengan BUMN yang punya fungsi logistik dan distribusi," kata Wahyu.