Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politisi PKS Tanggapi Ancaman ISIS Serang Komunitas One Day One Juz

Hidayat menilai ada ancaman atau tidak adalah kewajiban negara untuk melindungi seluruh warga Indonesia.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Politisi PKS Tanggapi Ancaman ISIS Serang Komunitas One Day One Juz
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Umat muslim dari berbagai kalangan turut serta dalam kegiatan Ngaji On the Street , One Day One Juz di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulsel, Kamis (29/5). Kegiatan mengaji bersama itu untuk menebarkan kebaikan kitab suci Al Quran dengan mengajak umat muslim menjadikan tilawah Al Quran di tempat umum sebagai gaya hidup sekaligus untuk mempererat silaturahmi antar sesama. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menilai ancaman serangan ISIS ke komunitas One Day One Juz (ODOJ) bukti komunitas ini bukan radikalis dan teroris.

"Seandainya benar ada ancaman seperti ini, bukti bahwa komunitas ODOJ yang aktifitasnya mengkoordinasikan baca Alquran, bukan radikalis atau teroris," tegas Hidayat Nur Wahid kepada Tribunnews.com, Senin (23/11/2015).

Karenanya, Hidayat menilai ada ancaman atau tidak adalah kewajiban negara untuk melindungi seluruh warga Indonesia.

"Karenanya, aparat negara jangan lalai," demikian dia mengingatkan agar aparat keamanan tidak menilai sebelah mata informasi apapun yang mengancam keamanan negara dan warganya.

Sebelumnya diberitakan, kelompok peretas (hacker) anonim memasukkan nama komunitas One Day One Juz (ODOJ) dalam target serangan ISIS.

Komunitas ODOJ bersama Komunitas Al-Jihad yang sama-sama berada di daerah Karawang Indonesia termasuk dalam rencana ISIS untuk melakukan serangkaian serangan di Paris, Amerika Serikat, Indonesia, Italia dan Lebanon.

Lalu apa atau siapa komunitas ODOJ? Dan mengapa menjadi target serangan ISIS di Indonesia?

Berita Rekomendasi

Dalam sejarahnya, dikutip dari lamannya onedayonejuz.org, komunitas ini lahir dari sebuah ide program pada tahun 2007.

Ya, ide program “One Day One Juz” alias satu hari satu juz Al Quran. Karena, sebenarnya banyak pribadi muslim sejak dulu sudah menargetkan tilawah satu juz sehari.

Pada awalnya, gerakan One Day One Juz digerakkan oleh Bhayu Subrata dan Pratama Widodo atas kesadaran dan kepedulian mereka pribadi.

Perkenalan program One Day One Juz disebarluaskan dan dipublikasikan menggunakan fasilitas short message service (sms) dengan cara Bhayu mengirimkan SMS broadcast berupa nasihat tentang Quran untuk mengaji satu hari satu juz dan membuat buletin untuk disebarkan.

Bhayu juga membuat buku saku yang berisi kumpulan doa-doa harian.

Pada halaman awalnya diselipkan ajakan untuk setiap hari tilawah satu juz. Buku saku tersebut dibagikan sebagai souvenir pada pernikahan Bhayu.

Sedangkan Widodo, partner Bhayu, dari tahun 2007 hingga 2009, membangun fanspage One Day One Juz di facebook. Harapannya, program One Day One Juz tidak hanya berhenti di buku saku saja.
Tapi, bisa mengjangkau seluruh pelosok Indonesia dan seisi dunia.

“Teknik mudah baca Al Quran harian yaitu dengan menggunakan rumus 2×5, membaca 2 lembar setelah sholat fardhu (5 waktu) makaInsya Allahakan khatam 1 juz dalam 1 hari. Ajak dan motivasi teman anda untuk melakukan yang sama dan buatlah komunitas One Day One Juz” yang tertulis dalam fanspage yang dirintis Widodo tersebut kini resmi menjadi fanspage ODOJ pusat.

Lebih lanjut pada 2010 lalu, tepatnya pada September, ODOJ sampai dan dikembangkan dengan metode whatsapp yang diperkenalkan oleh sekelompok alumni mahasiswa dari perguruan tinggi di Surabaya.

Melalui metode ini, segenap aktivis Rumah Quran Depok juga ikut menyebarluaskannya.

Metode ODOJ dengan media whatsapp ini kemudian juga berkembang melalui grup dalam blackberry message (bbm).

Pada tahun 2013, kabar ODOJ pun sampai pada seorang pemuda yang melihat salah satu aktifitas group ODOJ dari Aktifis Rumah Quran.

Kemudian pada 15 Oktober 2013 mengimplementasikan program ODOJ ke dalam satu kelompok yang terdiri dari gabungan beberapa teman dalam kelompok liqo’(pengajian rutin). Saat itu jumlah anggota belum genap 30 orang.

Pada tanggal 1 November barulah member lengkap 30 orang. Dan lahirlah grup ODOJ Ikhwan 1 dan memulai tilawah pada 2 November 2013.

Dari satu grup ODOJ ikhwan 1 tersebut muncul ide-ide untuk mengembangkan ODOJ.

Pada 4 November 2013, kepengurusan ODOJ kecil dengan nama “ODOJ support team” dibentuk.

Tujuannya, mencoba mengembangkan sistem berbasis website sebagai sarana promosi ODOJ dan sistem whatsapp One Day One Juz (WA ODOJ) bebasis Android untuk menjaga semangat tilawah pribadi dan grup. Seperti program kholas awal, khatam lebih awal, reward grup, dan lainnya.

Kemudian, pada 11 November 2013 lalu, diadakan soft launching gerakan ODOJ di Mesjid Baitut Tholibin Kemdikbud Jakarta.

Satu hari sebelum soft launching tepatnya tanggal 10 November 2013 pengurus mencoba melakukan promosi website ODOJ melalui twitter dengan mengirim mention ke beberapa ustadz seperti Aa Gym, Yusuf Mansur, para pejabat negara seperti Presiden SBY, Barack Obama, dan lain-lain.

Selain itu pengurus pusat dengan tegas menyatakan bahwa gerakan ODOJ adalah gerakan bersama milik umat Islam.

ODOJ tidak terkait dengan ormas dan partai politik manapun.

Semenjak soft launching tanggal 11 November 2013 hingga Desember 2014, jumlah anggota ODOJ sudah mencapai 125.000 ODOJer (sebutan untuk member ODOJ) yang tersebar dari berbagai penjuru dunia.

ODOJ juga berkembang di berbagai negara dalam bentuk afiliasi, antara lain di Qatar terbentuk 4 grup, di Australia 3 grup, di Hongkong 3 grup, di Malaysia 2 grup, dan yang tergabung di grup Indonesiajuga ada yang berasal dari Singapore, Mesir, Korea, Jepang, Jerman,dan berbagai negara lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas