Anggota MKD Diganti, Sudding Sebut Kasus Novanto untuk Bongkar Kasus Rugikan Bangsa
Sejumlah Fraksi yang tergabung dalam Koalisi Partai Pendukung Pemerintah (KP3) termasuk Demokrat mengganti sementara anggotanya di MKD DPR
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah Fraksi yang tergabung dalam Koalisi Partai Pendukung Pemerintah (KP3) termasuk Demokrat mengganti sementara anggotanya di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.
Anggota MKD dari Hanura Sarifudin Sudding mengatakan penggantian tersebut untuk memperkuat MKD dan membongkar kasus itu dengan transparan.
"Kasus Novanto pintu masuk membongkar komprador yang selama ini merugikan bangsa," tutur Sudding ketika dikonfirmasi, Rabu (25/11/2015).
Sudding melihat data dalam kasus Freeport sangat akurat. Ia juga yakin Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin memiliki data mengenai persoalan itu.
"Kalau penanganannya tidak maskimal, ini bisa bawa dampak besr bagi bangsa. Tak sebatas soal etik, saya kira bisa masuk ke pidana. Akan ada persoalan baru yang muncul dalam persidangan ini," katanya.
Mengenai potensi pidana, Sudding pun mengibaratkan adanya seseorang yang menjanjikan sesuatu kepadanya. Kemuadian dirinya akan mendapatkan imbalan.
"Dan janji yang tidak terealisasi bisa masuk ke dalam kategori penipuan atau pencemaran nama baik, Saya yakin dalam beberapa hari akan ada banyak pihak yg dirugikan akan melapor ke pihak berwajib. Saya yakin, lihat saja nanti," tuturnya.
Ia menegaskan kredibilitas MKD akan dipertaruhkan dalam kasus itu. Oleh karenanya, kasus tersebut akan dibuka secara transparan. Ketika ditanyakan bukti rekaman yang kurang lengkap, Sudding menjawabnya.
"Maruf yg kita tahu CEO Freeport dan mantan Waka BIN tak akan bongkar satu persoalan jika tak punya data. Rekaman kurang lengkap itu hanya bukti awal," katanya.