BJ Habibie Wakili Pemerintah Hadiri Pemakaman Mantan Kanselir Jerman Helmut Schmidt
Presiden RI ke-3, BJ Habibie mewakili Pemerintah Indonesia menyampaikan penghormatan terakhirnya kepada mantan Kanselir Jerman, Helmut Schmidt
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta - Presiden RI ke-3, BJ Habibie mewakili Pemerintah Indonesia menyampaikan penghormatan terakhirnya kepada mantan Kanselir Jerman, Helmut Schmidt pada upacara kenegaraan di Gereja St Michaelis, Hamburg, Jerman.
Acara penghormatan kenegaraan dan kemiliteran dilaksanakan Pemerintah Republik Federal Jerman berlangsung dengan sederhana namun khidmat, demikian Consul for Information and Social-Cultural Affairs Konjen Hamburg, Indri Rasad kepada Antara London, Rabu (25/11/2015).
Tidak kurang 1.800 orang undangan khusus memadati aula Gereja St Michaelis, Kota Hamburg, untuk melepas secara resmi mendiang Helmut Schmidt ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Di antaranya terdapat Presiden Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker, Presiden Parlemen Uni Eropa, Martin Schulz, Presiden ECB, Mario Draghi, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dan beberapa Mantan Presiden RFJ, Roman Herzog, Horst Kohler dan Christian Wulff.
Hadir dalam acara penghormatan kenegaraan tersebut Presiden Republik Federal Jerman (RFJ), Joachim Gauck, Kanselir Jerman, Angela Merkel, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Henry Kissinger dan Walikota Hamburg, Olaf Scholz.
Pemerintah Indonesia dalam kesempatan acara kenegaraan pelepasan mendiang mantan Kanselir Jerman tersebut secara khusus mengirimkan Presiden RI ke-3, BJ Habibie didampingi Konjen RI untuk Hamburg, Sylvia Arifin.
Tiga pembicara pada upacara kenegaraan yaitu Walikota Hamburg, Olaf Scholz; Mantan Menlu Amerika Serikat, Henry Kissinger dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyatakan mendiang Helmut Schmidt merupakan seorang yang berpendirian kuat dan tegas.
Helmut Schmidt yang menjabat sebagai Kanselir Jerman dalam kurun waktu 1974-1982 merupakan sosok yang tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia. Ia merupakan panutan dan sahabat Habibie.
Sebagaimana disampaikan. Habibie dalam memoire, mendiang Schmidt merupakan seorang panutan, idola dan ayah intelektual. Kedekatan hubungan pribadi antara keduanya bahkan secara khusus diangkat dalam editorial edisi khusus di harian utama Kota Hamburg, Hamburger Abendblatt, sesaat setelah Schmidt meninggal dunia.
Habibie mengagumi sosok kepemimpinan mendiang Schmidt selama menjabat Senator urusan dalam negeri negara bagian Hamburg, khususnya pada peristiwa banjir besar yang melanda kota pelabuhan utama Jerman tersebut di tahun 1962. Saat itu Habibie masih belajar di Kota Aachen, Jerman.
Berawal dari kekaguman, Habibie berkesempatan menjalin hubungan persahabatan dengan mendiang Schmidt, khususnya ketika Ia bekerja di perusahaan kedirgantaraan di Kota Hamburg, saat ini dikenal dengan nama Airbus.
Persahabatan antara keduanya yang telah berlangsung selama 40 tahun semakin intens ketika Habibie dipercaya memegang posisi Menteri Riset dan Teknologi dan diikuti dengan jabatan eksekutif tertinggi di Republik Indonesia sebagai Presiden Republik Indonesia ke-3.
Atas memoire yang disampaikan Habibie, Konsul Jenderal RI Hamburg, Sylvia Arifin, menyampaikan persabatan antara dua tokoh nasional dari dua negara sahabat, Indonesia dan Jerman, patut dijadikan teladan bagi setiap pejabat dan tokoh nasional.